BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pihak Kepolisian Daerah Aceh membentuk tim khusus untuk mengusut tiga kasus yang terjadi pada Senin (25/6). Ketiga kasus tersebut adalah penggranatan rumah petinggi Gerakan Aceh Merdeka Zakaria Saman, pemukulan terhadap bekas Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, dan penembakan mobil kader Partai Aceh.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh Komisaris Besar Gustav Leo mengatakan, tim khusus yang dibentuk tersebut beranggotakan personel dari Polda, Polresta Banda Aceh, tim laboratorium forensik, dan penegakan hukum.
“Tim sudah terbentuk. Tapi itu sifatnya sinergitas,” kata Gustav Leo kepada wartawan saat ditemui di Mapolresta Banda Aceh, Selasa (26/6).
Menurut Gustav, tim tersebut akan bekerja untuk mengumpulkan informasi dan bukti terkait ketiga kasus kekerasan yang terjadi sepanjang Senin, 25 Juni 2012.
“Semuanya mengevaluasi progress-nya. Setiap hari mereka harus melapor untuk pengembangan pengungkapan kasus tersebut,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sepanjang Senin terjadi tiga kasus yaitu penggranatan rumah bekas Menteri Pertahanan GAM Zakaria Saman, pemukulan terhadap bekas Gubernur Irwandi Yusuf yang diduga kuat oleh massa Partai Aceh. Irwandi dipukul usai menghadiri pelantikan Gubernur Zaini di DPRA. Akibatnya, ia mengalami memar ringan di kepala, hidung, dan rongga mata kiri.
Sedangkan kasus satunya lagi adalah penembakan mobil Satuan Tugas Pengamanan Partai Aceh yang menyebabkan dua orang tertembak. Korban penembakan bernama Syarifuddin yang akrab disapa Ayah Din dan Apa Tek alias Raja Muda. Ayah Din kini dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin akibat luka tembak di bagian dagu. Pagi tadi ia dioperasi.
Selain itu, kasus yang ditangani Tim Khusus Polda Aceh ini adalah penggranatan rumah Zakaria Saman. Hingga kini, polisi belum mengetahui pelaku pelemparan granat. Serpihan granat dan selongsong peluru yang ditemukan di penembakan itu akan segera dibawa ke Pusat Laboratorium Forensi Polda Sumatera Utara di Medan.
Gustav menyebutkan, polisi akan mengungkapkan ketiga kasus tersebut. “Semua perkara yang terjadi harus kita tuntaskan. Haru serius dan tunas penanganannya,” kata dia. []