Reza Juanda/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Letkol Inf Machfud menyebutkan, kelompok bersenjata yang menculik dan menembak dua intel Kodim diduga kuat telah berhasil kabur dari Kabupaten Aceh Utara.

Pascapenculikan yang menewaskan dua intel Kodim, sekitar tiga satuan setingkat kompi TNI dikerahkan ke Kecamatan Nisam Antara. Mereka membantu 135 personel polisi untuk mengejar pelaku penembakan terhadap Serda Hendrianto dan Sertu Indra Irawan.

Fokus pencarian dipusatkan di sekitar wilayah Kecamatan Nisam Antara. Selama hampir sepekan, polisi dan TNI menggelar operasi pengepungan pelaku.

Namun, hingga Jumat (27/3/2015), pelaku tak juga kunjung ditemukan. Kapendam menyebutkan, pelaku sudah keluar dari Kabupaten Aceh Utara.

“Orang yang dicari sudah gak ada,” kata Kapendam Letkol Machfud kepada wartawan di Banda Aceh, Sabtu (28/3/2015) pagi.

Karenanya, TNI memutuskan untuk menarik personelnya sejak Jumat.

“Kalau kemarin kita untuk mem-back up, sekarang polisi lah yang menjalankan fungsi untuk mengungkap kasus ini,” ujar Machfud.

Pencarian kini menjadi tugas utama pihak kepolisian. Namun TNI masih akan membantu proses pencarian. Kapendam berharap polisi segera menangkap pelaku dan mengungkap motif penculikan dan penembakan tersebut.

Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh mendesak pimpinan TNI menarik semua pasukan TNI dari Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, karena keberadaan TNI di sana dapat membawa dampak psikologis dan trauma bagi masyarakat setempat yang hidup pasca-konflik.

Menurut KontraS Aceh, kendati yang menjadi korban adalah anggota TNI, tetapi proses hukum untuk mengusut kasus tersebut sepenuhnya berada pada pihak kepolisian.

“Seharusnya TNI yang profesional yaitu tentara terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsipi demokrasi, supremasi sipil, HAM, ketentuan hukum nasional dan internatioanal yang telah dirafikasi,” ujar Koordinator KontraS Aceh Hendra Saputra. []

GHAISAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.