BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Polisi mengendus keberadaan kelompok bersenjata yang tengah mengadakan latihan militer di pegunungan Jalin, Jantho, sejak September. Namun, penggerebekan baru dilakukan pada Senin malam, 22 Februari lalu.
Polisi menyebut kelompok Jalin sebagai teroris yang tergabung dalam jaringan Jemaah Islamiyah. Pascapengepungan Jalin, jaringan kelompok ini sempat terendus di Pancal dan Saree. Di dua wilayah ini, polisi mengaku menangkap sejumlah orang.
Kelompok ini kemudian terendus kembali bersembunyi di sekitar perbukitan Desa Bayu, Kemukiman Lamkabeu, Kecamatan Seulimum, hingga akhirnya pecah kontak tembak pada Kamis. Korban berjatuhan di pihak polisi dan kelompok Jalin. Korban jiwa dari kalangan masyarakat sipil pun tak terelakkan.
Berikut ini redaksi acehkita.com menurunkan data sejak Operasi Jalin dan Lamkabeu dilakukan.
BRIMOB
* 11 luka-luka (satu kemudian dievakuasi ke Jakarta untuk perawatan intensif)
* 3 personel meninggal (termasuk satu anggota Densus 88 Antiteror)
KELOMPOK BERSENJATA
* 18 Ditangkap (semuanya kini ditahan di Jakarta, termasuk dua yang ditangkap hari ini di Jawa Barat dan Jakarta)
* 2 meninggal (di Padang Tiji dan Lamkabeu)
* 2 senjata dan ratusan butir peluru disita
WARGA
* 2 meninggal (satu di Jalin dan satu di Desa Bayu)
* 1 luka-luka (Suheri). []