BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Ratusan pelajar dan mahasiswa yang berasal dari Aceh Tengah dan Aceh Selatan terlibat dalam bentrokan dan kerusuhan di Taman Ratu Safiatuddin Lampriet, Banda Aceh, Rabu (27/6) dinihari. Kerusuhan terjadi akibat persoalan pertandingan sepakbola pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Aceh, Senin (25/6).
Pantauan acehkita.com, lima puluhan sepeda motor yang terparkir di depan Anjungan Kabupaten Simeulue dibakar oleh massa yang terlibat tawuran. Sejumlah anjungan juga ikut menjadi sasaran amukan para perusuh.
Informasi yang dikumpulkan acehkita.com, kerusuhan terjadi antara mahasiswa Aceh Selatan dan Aceh Tengah. Rusuh tadi malam merupakan lanjutan dari tawuran yang terjadi pada Senin (25/6) malam. Ratusan pelajar dan mahasiswa tersebut saling serang dengan menggunakan batu, kayu, hingga senjata tajam.
Penasehat Masyarakat Aceh Selatan HT Anwar mengatakan, kejadian bermula ketika mahasiswa Aceh Tengah datang ke Anjungan Aceh Selatan, mereka saling ejek dan melempari batu. Berselang beberapa saat kemudian, mahasiswa Aceh Selatan datang ke Anjungan Aceh Tengah.
“Saat mereka datang ke Anjungan Aceh Tengah, mereka tidak mendapatkan apa-apa, kemudian mahasiswa berjalan ke belakang panggung utama dan membakar puluhan sepeda motor yang terparkir,” kata Anwar kepada acehkita.com di lokasi kejadian.
Anwar menambahkan, masyarakat Aceh Tengah dan Aceh Selatan sedang mencari jalan keluar terkait kerusuhan itu. Anwar mengharapkan mahasiswa tidak terpancing karena masyarakat kedua kabupaten tersebut sedang mencari jalan keluar.
Sementara tokoh masyarakat Aceh Tengah, Sofyan, mengatakan, menyikapi kasus ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah di kabupaten masing-masing untuk mencari cara menyelesaikan kasus ini. “Untuk ganti rugi, kami minta Pemkab Aceh Selatan untuk melakukan ganti rugi,” katanya. []