BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kepala Bidang Humas Kepolisian Aceh Komisaris Besar Gustav Leo mengatakan kerusuhan yang terjadi di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh akibat persoalan pertandingan sepakbola pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Aceh, Senin (25/6) kemarin.
“Ini persoalan dua hari lalu, kemarin kedua kabupaten ini telah sepakat berdamai,” kata Gustav kepada wartawan, Rabu (27/6). Ia menyebutkan polisi akan menyelidiki kasus tersebut.
Gustav menambahkan pemilik sepada motor yang dibakar masih diidentifikasi. Pihak kepolisian juga masih bekerja di lapangan untuk mencari siapa pelaku yang bertanggung jawab terhadap pengrusakan dan pembakaran tersebut.
“Sepeda motor yang dibakar itu berjumlah 46 sepeda motor,” jelasnya.
Masyarakat Aceh Selatan yang berada di lokasi, lanjut Gustav, melarikan diri ke semak-semak saat kerusuhan terjadi. Sedangkan untuk situasi di Taman Ratu Safiatuddin sudah mulai kondusif. Namun, petugas kepolisian tetap disiagakan di lokasi.
Polisi juga akan memeriksa saksi-saksi yang ada di tempat kejadian. “Perbuatan hukumnya sudah terjadi. Proses hukumnya kita akan memeriksa saksi-saksi,” lanjutnya. “Kita akan memeriksa saksi yang ada di tempat kejadian seperti Satpam yang mengetahui kejadian semalam,”.
Menurut Gustav meski sepakat berdamai, proses hukum tetap berlanjut terkecuali ada ganti rugi terhadap sepeda motor yang dibakar. “Kalau ada iktikad baik ganti rugi kan bisa dikomunikasikan,” jelasnya.
Gustav bilang, kontigen kedua kabupaten yang ikut POPDA telah dipulangkan sejak semalam. Untuk kontigen Aceh Tengah dipulangkan malam setelah kejadian sedangkan kontigen Aceh Selatan dipulangkan sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi.
“Kedua kontigen sudah kita pulangkan untuk menghindari kerusuhan selanjutnya. Saat dipulangkan, mereka dikawal petugas kepolisian hingga ke perbatasan,” pungkasnya. []