Tuesday, April 23, 2024
spot_img

RSUDZA Tambah Ruang Rawat untuk Pasien Covid-19 Gejala Sedang dan Berat

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, meresmikan sembilan unit ruangan khusus penanganan bagi pasien teridentifikasi penyakit infeksi, di kompleks lama Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Tiga di antaranya akan dijadikan sebagai tempat khusus perawatan pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat.

Selain tiga ruang isolasi Penyakit Infeksi New Emerging dan Re- Emerging (Pinere), juga ada satu kamar bedah Pinere, dua ruang operasi khusus Pinere, ruang transisi Pinere, area penapisan/ pemeriksaan IGD Existing, area persiapan tes swab dan posko petugas, yang diresmikan Sekda Aceh pada Senin (10/8).

“Alhamdulillah dengan segala keterbatasan kita hari ini bisa mengoperasikan tempat layanan khusus bagi pasien teridentifikasi Covid-19. Saya minta agar SOP (standar operasional prosedur) bisa disederhanakan,” kata Taqwallah dalam siaran pers Humas Pemerintah Aceh, Senin malam.

Selain meresmikan pengoperasian ruang layanan dan ruang rawat, Sekda Aceh juga meninjau langsung semua tempat yang berada di kompleks RSUDZA lama tersebut. Kepada masing-masing penanggung jawab ruangan, sekda berpesan agar mereka tetap semangat dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pasien.

“Dalam suasana seperti ini kita harus siap menyesuaikan diri. (Memang) tidak ada yang sempurna, tapi bekerjalah dengan kemampuan terbaik,” ujar sekda. “Terpenting adalah kenyamanan ruangan. Layani pasien dengan baik, bayangkan kita sebagai pasien,” kata dia.

Taqwallah mengatakan, pengoperasian beberapa layanan khusus memang dilakukan dengan plan yang sangat minimal. Di mana, dalam tempo dua minggu, gedung rumah sakit lama yang sembrawut dibereskan dengan bantuan lintas pihak seperti TNI dan Satpol PP.

“Jika dalam situasi genting dan memerlukan tempat penanganan, minimal kita sudah siap,” sebutnya.

Untuk sementara sekda meminta manajemen RSUDZA untuk memaksimalkan SDM yang ada. Jika memang dibutuhkan nantinya bekerjasama dengan petugas kesehatan rumah sakit lain di Aceh bahkan dengan TNI lintas matra.

“Jika diperlukan bahkan kita akan rekrut relawan. Yang perlu diketahui kita tidak sendiri. Tetap semangat, tetap kuat. Apapun akan kita berikan,” kata Taqwallah.

Direktur RSUDZA, Azharuddin, mengatakan penambahan tiga ruang isolasi dan satu kamar bedah Pinere membuat RSUDZA kini punya 166 tempat tidur rawat pasien Covid-19. “Hari ini ada penambahan empat ruangan Pinere kamar dengan kapasitas 120 tempat tidur.”

Ruang rawat Pinere yang baru saja diresmikan akan dijadikan sebagai tempat khusus rawatan pasien Covid-19 dengan sakit skala sedang dan berat. Azharuddin berharap para pasien Covid-19 berdasarkan hasil swab dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG), bisa dirawat di masing-masing rumah sakit di kabupaten dan kota di seluruh Aceh.

Ia menyebut, pihaknya juga memfungsikan 2 kamar operasi khusus Pinere di komplek lama RSUDZA. Hal itu diperlukan karena selama ini ada pasien positif yang memerlukan tindakan operasi. Jika penggunaan kamar operasi tidak dipisahkan dengan pasien penyakit nonton infeksi, maka akan membuat operasi yang sifatnya emergency tertunda.

“Tentu tempat harus disterilkan dulu sebelum pasien non infeksi bisa dioperasi. Dengan adanya ruangan operasi khusus ini, konsekuensi penundaan bagi yang emergency tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Azharuddin berterimakasih kepada Plt Gubernur dan Sekda Aceh yang telah memberikan arahan sehingga persiapan pengoperasian unit layanan khusus penyakit infeksi tersebut bisa terealisasi dalam waktu yang singkat.

“Dengan semangat dan kekompakan bersama, pada kira hari ini bapak sekda bisa bisa meresmikan sembilan unit tempat layanan baru ini,” kata Azharuddin.[]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU