Friday, March 29, 2024
spot_img

Prajurit TNI Gotong Royong di RSUDZA Siapkan Ruang Tambahan untuk Pasien COVID-19

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Personel Kodam Iskandar Muda mengeluarkan tumpukan barang bekas yang terdapat di setiap ruangan di kompleks lama RSUDZA Banda Aceh, Minggu (2/8). Mulai dari lemari bekas, meja, tempat tidur dan berbagai peralatan medis lainnya dipindahkan satu persatu.

Kegiatan gotong royong yang dilakukan prajurit TNI itu dalam rangka mendukung upaya menekan dan mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di Aceh. Pangdam IM Mayjen TNI Hassanuddin menerjunkan 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) berkekuatan 67 personel untuk membantu pembersihan beberapa gedung, di kompleks RSUDZA lama. Proses pembersihan dipimpin langsung oleh Asisten Operasi Kasdam IM Kolonel Inf Dwi Sasongko didampingi Dandim 0101/Bs Letkol Inf Abduk Razak Rangkuti.

“Sesuai dengan perintah Pak Kasad, bahwa setiap Kodam harus mempersiapkan satuan pengganda COVID-19. Ini di luar operasi rutin sebagai bentuk dukungan kita kepada Satgas COVID-19. Setiap satuan tempur harus mempersiapkan 1 SSK personel. Hari ini, Pangdam menginstruksikan kami untuk membantu membersihkan beberapa gedung di kompleks RSUDZA,” ujar Dwi.

Ia menjelaskan, prajurit diterjunkan tersebut adalah unit Raider 112. Kodam IM, menurutnya, memiliki 11 SSK dan 15 Satuan Setingkat Peleton (SSP) yang masing-masing berjumlah 30 personel.

“Ini merupakan tugas kesiap-siagaan satuan dalam rangka mendukung Satgas COVID-19 Aceh. Saat ini, kondisi Aceh mengalami kenaikan eskalasi jumlah pasien. Jadi kita merespon dan mendorong seluruh pemangku kebijakan terkait apa saja yang bisa kita lakukan. Peningkatan jumlah pasien tentu harus didukung dengan peningkatan jumlah kamar atau ruang penampungan. Sebanyak 13 RS Rujukan COVID-19 di Aceh, tentu harus merespon segera. Sebagai pusat rujukan, maka RSUDZA menjadi fokus utama kita,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ass Ops Kasdam IM mengimbau seluruh elemen masyarakat, agar turut serta dalam upaya penanganan COVID-19 sesuai dengan kemampuan dan tugas serta fungsi masing-masing.

“Pencegahan dan penanganan COVID-19 tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Mari kita secara bersama-sama mendukung upaya pemerintah menekan dan mencegah penyebaran COVID-19 ini dengan mengikuti imbauan pemerintah, yaitu mari mengenakan masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, jaga jarak hindari kerumunan dan menjaga kesehatan. Tidak ada hal yang bisa kita lakukan untuk meneken penyebaran virus ini selain 3 hal, yaitu disiplin, disiplin dan disiplin,” tuturnya.

Ia juga mengajak tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama mensosialisasikan pentingnya upaya pencegahan COVID-19. “COVID-19 bukan lagi ancaman potensial tetapi merupakan ancaman nyata. Untuk itu, dibutuhkan upaya bersama yang melibatkan semua pihak,” kata Dwi.

Sementara itu, Direktur RSUDZA Azharuddin menjelaskan, kegiatan bersih-bersih itu merupakan bentuk kesiapsiagaan dalam upaya melengkapi fasilitas untuk penanganan COVID-19.

“Kegiatan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan yang nyata. Hari ini Pangdam Iskandar Muda bersama dengan Pemerintah Aceh melakukan pembersihan di beberapa gedung di kompleks RSUDZA lama. Hal ini kita lakukan karena melihat peningkatan eskalasi kasus dan ruang perawatan khusus pasien terkait COVID-19 sudah penuh. Jadi, sejak beberapa waktu lalu Pemerintah Aceh telah mempersiapkan ruang perawatan tambahan, untuk mengantisipasi jika terjadi penambahan pasien. Jadi, tidak ada kata mundur, kita tetap siap,” ucap Azhar.

Ia menambahkan, hari ini ada beberapa ruang yang dibersihkan, yaitu ruang penyakit dalam pria, instalasi rehabilitasi medik, ruang kardiologi dan ruang Jeumpa 4.

“Kami sangat berterima kasih atas respon cepat Pak Pangdam dengan menurunkan personel untuk secara bersama-sama bergotong royong. Bahwa COVID-19 ini nyata adanya dan kita semua harus berperan dan melibatkan diri dalam upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 ini,” sebutnya.

“Jika telah selesai, maka akan ada 100 tempat tidur tambahan untuk penanganan pasien COVID-19. Sesuai instruksi Pak Sekda, setiap gedung yang dibenahi hari ini harus bersih dan bebas debu, agar bisa segera diisi dengan fasilutas pendukung, sehingga setiap ruangan bisa segera menerima pasien,” sambung Azhar.

Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah yang sempat singgah ke kompleks RSUDZA lama, menginstruksikan Direktur RSUDZA untuk mengoptimalkan ruang dan gedung yang ada untuk persiapan penanganan COVID-19.

“Situasi saat ini menuntut kita bekerja ekstra cepat. Untuk itu, kita harus berpikir taktis dan segera. Semua bangunan di RS ini jangan ada lagi yang digunakan sebagai gudang, harus dibersihkan. Jika sewaktu-waktu diperlukan, maka bisa segera kita gunakan. Jikapun dijadikan gudang, maka harus gudang aktif bukan gudang penyimpanan barang bekas,” ujarnya.

“Kita tentu berharap, gedung ini tidak akan kita gunakan untuk penanganan COVID-19. Upaya pembersihan yang kita lakukan hari ini adalah bentuk kesiapsiagaan. Jika memang eskalasi meningkat, maka ruangan sudah tersedia,” demikian Taqwallah.[ril]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU