Friday, May 3, 2024
spot_img

Remaja yang Ditangkap Pamong Praja Dipulangkan

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Dua dari empat remaja yang ditangkap Satuan Polisi Pamong Praja karena diduga anak punk, telah dilepaskan. Mereka dikembalikan ke orangtuanya masing-masing. Mereka dibebaskan karena bukanlah anak punk.

Empat remaja berusia antara 16-17 tahun ditangkap Satuan Polisi Pamong Praja ketika kongkow di pinggir Sungai Krueng Aceh Banda Aceh, Selasa (19/6) sore. Tiga perempuan dan satu lelaki. Mereka berasal dari Aceh Besar, Langsa, dan Besitang (Sumatera Utara). acehkita.com memilih tidak menulis nama keempat remaja itu dengan alasan karena mereka masih berstatus anak-anak.

Dua remaja dipulangkan ke Aceh Besar, sore tadi. Sementara dua lainnya masih ditahan. Satu di kantor polisi bagian Perlindungan Perempuan dan Anak dan satunya lagi ke Satuan Lalulintas.

“Kedua anak ini tidak mempunyai tempat tinggal. Untuk sementara kita serahkan ke pihak berwajib. (Polisi Pamong Praja menyebut nama remaja itu –red.) kita serahkan ke Satlantas karena ia dikenakan wajib lapor setiap minggu ke petugas Satlantas. Sedangkan satu lagi kita serahkan PPA kepolisian,” kata kepala Satpol PP dan WH Fadil kepada acehkita.com.

Fadil mengatakan, penangkapan remaja yang diduga punk tersebut saat dilakukan saat petugas menggelar razia rutin. Petugas melakukan razia ke sejumlah tempat yang mereka klaim sebagai lokasi rawan maksiat.

“Sekitar jam 15.00 kami melakukan razia rutin. Saat sampai ke kawasan Krueng Aceh, kami melihat mereka sedang kumpul-kumpul. Kami tangkap bawa ke kantor untuk diperiksa apakah mereka punk atau bukan,” tambah Fadil

Ia menambahkan, setelah ditangkap, remaja tersebut dibawa ke kantor untuk diinterogasi oleh petugas. Namun mereka semua mengatakan bukan anak punk. Remaja tersebut, kata Fadil, setelah diperiksa akan diserahkan kepada orang tua.

“Mereka bukan anak punk, setelah kita periksa ternyata mereka bukan punk, tapi sudah gabung- gabung,” tambahnya.

Fadil bilang, saat petugas melakukan razia, terdapat banyak remaja yang sedang duduk di pinggir Krueng Aceh. Namun, petugas hanya berhasil menangkap empat orang.

“Yang lain lari kocar- kacir semua,” tutupnya.

“Kami bukan punk,” kata seorang anak berusia 16 tahun yang berasal dari Aceh Besar. Sore tadi, ia dikembalikan ke orangtuanya. “Kami hanya gabung-gabung saja.” []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU