LANGSA | ACEHKITA.COM — Peringatan Isra Miraj yang dipusatkan di Masjid Raya Baiturrahman dihadiri ratusan masyarakat dari Banda Aceh dan Aceh Besar, Sabtu (16/5/2015) malam. Masyarakat diharapkan meneladani sifat Rasul dan menebarkan kasih sayang kepada sesama.
Isra Miraj diisi dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Pembantu Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Sofyan Saha. Ratusan warga memadati halaman depan Masjid Raya Baiturrahman. Terlihat pula Wali Nanggroe Malik Mahmud, Sekretaris Daerah Dermawan, dan unsur muspida lainnya.
Gubernur Zaini Abdullah, dalam sambutan yang dibacakan Sekda Dermawan, mengajak semua kalangan untuk menjadikan salat sebagai cara meningkatkan kejujuran, keikhlasan, dan kasih sayang.
“Juga jangan lupa bahwa ibadah salat mengandung makna kebersamaan, di mana jemaah wajib mentaati dan mematuhi pimpinan, yaitu imam,” terang Gubernur Zaini Abdullah.
Lebih lanjut Gubernur Zaini Abdullah menjelaskan, peristiwa spiritual yang dialami Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan seterusnya menuju Sidratul Munthaha merupakan tonggak sejarah penting dari rangkaian perjuangan nabi yang penuh hikmah.
“Isra Miraj merupakan peristiwa agung dalam sejarah kerasulan nabi yang wajib diyakini dan imani oleh setiap muslim,” terangnya.
Peringatan isra miraj harus pula menjadi momentum refleksi untuk menanamkan semangat kebersamaan dan menerapkan nilai-nilai shalat dalam kehidupan nyata, baik dalam keluarga dan di tengah-tengah masyarakat.
Sementara itu, dai asal UIN Sumatera Utara Sofyan Saha dalam ceramahnya mengupas makna dan hakikat suci dari perjuangan Rasulullah SAW. Ustazd Sofyan juga membeberkan upaya provokatif jahat yang dapat merusak aqidah generasi muda muslim.
“Lihatlah kondisi hari ini, Islam dipecah belah. Mengapa tokoh Islam dan pemimpin Islam terus dicari titik lemah? Mengapa umat Muhammad di Afghanistan, Mesir, dipropagandakan? Mengapa Turki tidak dimasukkan dalam Uni Eropa?” tandas Sofyan Saha. []
