BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Aksi mogok yang dilancarkan sedikitnya 130 perawat menyebabkan aktivitas medis di Rumah Sakit Teungku Fakinah terhenti selama dua jam, Kamis (6/2/2014) pagi. Sejumlah keluarga pasien mengaku kecewa dengan aksi ini.
Mogok dilakukan dengan cara para perawat berkumpul di halaman rumah sakit yang terletak di Jalan Sudirman Banda Aceh, mulai pukul 08.00 WIB dan berakhir dua jam kemudian. Pantauan acehkita.com, para perawat tak melaksanakan aktivitas mediknya selama proses mogok tersebutnya. Akibatnya, para pasien tak tertangani dalam dua jam tersebut.
Iqbal mengaku kecewa dengan tindakan perawat tersebut. Pasalnya, keluarganya terpaksa harus terlambat operasi dua jam karena aksi ini.
“Semalam pihak rumah sakit sudah mnejadwalkan istri saya dioperasi pada pukul 8 pagi. Tapi baru masuk ruang operasi pukul 10.30,” kata Iqbal kepada wartawan, Kamis.
Mogok itu dilakukan para perawat untuk menuntut manajemen membayar gaji sesuai dengan upah minimum provinsi. Mereka juga menuntut kenaikan gaji.
“Beberapa kali kami sudah melakukan mediasi dengan manajemen dan direktur rumah sakit, tapi hasilnya tidak pernah terealisasi,” kata Darna Susanti.
Darna menyebutkan, para perawat digaji di bawah upah minimum provinsi. Aceh menetapkan UMP sebesar Rp1,75 juta. Sedangkan para perawat, sebut Darna, ada yang digaji sebesar satu juta rupiah per bulan. “Ada yang sudah bekerja dua hingga tujuh tahun,” sebut Darna.
Direktur Rumah Sakit Fakinah Abdullah Yahya berjanji akan melunasi gaji perawat sesuai dengan UMP. “Kami akan panggil perawat untuk membicarakan masalah ini,” kata Abdullah Yahya, “Kita akan menampung aspirasi mereka.” []