Thursday, March 28, 2024
spot_img

Momen Haru saat Wisudawan UIN Ar-Raniry Bersimpuh Cium Kaki Orang Tuanya

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Ada suasana yang berbeda pada wisuda UIN Ar-Raniry kali ini. Para lulusan terbaik setelah menerima penghargaan dari rektor, langsung bersimpuh mencium kaki orang tuanya yang kemudian disambut dengan pelukan hangat.

Momen itulah yang seketika membuat suasana di Gedung Auditorium Prof Ali Hasjmy berubah menjadi haru. Tangis haru mewarnai prosesi sakral para wisudawan tersebut. Terlihat ibu yang tidak bisa menahan harunya, ayah yang begitu bangga terhadap prestasi anaknya.

Suasana haru memuncak saat para wisudawan lulusan terbaik bersimpuh mencium kaki orang tuanya. Di saat bersamaan, lulusan dari Program Studi Bahasa Arab FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Bella Disa Novita, membaca puisi yang berjudul ‘Wisudaku untuk Ayah dan Ibu’.

“Aku seorang anak daerah dengan segala mimpi dalam mencapai gelar sarjana. Aku seorang anak tukang bangunan, telah berhasil meraih gelar sarjana. Hari ini dengan bangga memakai toga dan berdiri di hadapan kalian semua,” demikian sepenggal lirik puisi yang dibacakan Bella.

@acehkini

Suasana penuh haru mewarnai prosesi wisuda UIN Ar-Raniry pada Semester Ganjil TA 2021/2022, Rabu (9/2), yang dipusatkan di Gedung Auditorium Prof Ali Hasjmy, Darussalam, Banda Aceh, Aceh.Pasalnya, ada yang berbeda pada wisuda kali ini. Para lulusan terbaik setelah menerima penghargaan dari rektor, langsung bersimpuh mencium kaki orang tuanya yang disambut dengan pelukan hangat. #acehkini #aceh #wisuda #uinarraniry #momenharu #fyp

? suara asli – acehkini ID – acehkini ID

Apapun pekerjaan orang tua kita bukan berarti mereka tidak mampu membuat anaknya meraih gelar sarjana. Apapun profesi mereka: PNS, Petani, Kuli Bangunan, mereka pasti merasakan perjuangan dalam membiayai kuliah kita.

“Teman-teman, tanpa mereka kita bukanlah siapa-siapa, kesuksesan dan kebahagiaan ini adalah milik mereka, orang tua kita,” demikian pesan yang dibacakan Bella dalam sebait puisi.

Pada wisuda semester ganjil tahun akademik 2021/2022 yang dipusatkan di Gedung Auditorium Prof Ali Hasjmy kali ini, Rektor UIN Ar-Raniry Prof Warul Walidin AK mengingatkan para wisudawan bahwa rida Allah SWT itu tergantung kepada rida kedua orang tua. Maka dari itu sudah sepantasnya kita senantiasa berbakti dan tidak menyakiti mereka.

Rektor UIN Ar-Raniry juga mengingatkan para wisudawan bahwa kewajiban berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban bagi setiap muslim setelah tauhid.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak,” kata Warul, mengutip Firman Allah dalam surat Al-Isra’ ayat 23.

Ia menegaskan, siapa pun orang tua kita, dari mana pun asalnya, apapun pekerjaan mereka, betapapun tinggi atau rendah pendidikan mereka, kaya atau miskin, berbakti dan bersimpuhlah di kaki mereka seraya mengucapkan terima kasih dan doakanlah mereka selalu. Karena tiada keberhasilan tanpa doa dan rida orang tua.

“Lakukanlah perintah Allah dan Rasul dalam rangka takzim kepada kedua orang tua dan guru. Karena dua takzim ini sangat jelas menjadi kunci keberhasilan kita dalam karier, pekerjaan dan jabatan di masa akan datang,” pesan Rektor UIN Ar-Raniry.

Lebih lanjut, Warul mengatakan bahwa prosesi bersimpuh di kaki kedua orang tua merupakan sebuah ritual yang dilakukan oleh UIN Ar-Raniry Banda Aceh begitu selesai menerima ijazah.

“Kita berharap prosesi ini menjadi contoh bagaimana kita menjaga nilai hubungan kita dengan orang tua. Pada wisuda semester ini kita sudah memulai sebuah ritual bagaimana memuliakan orang tua bagi para lulusan UIN Ar-Raniry,” ujarnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Ar-Raniry Gunawan Adnan mengatakan, prosesi salam takzim dan bersimpuh di kaki orang tua dilakukan usai menerima ijazah pada wisuda UIN Ar-Raniry dalam rangka memberikan pesan edukasi kepada generasi muda, bagaimana memuliakan dan berterima kasih kepada kedua orang tua.

“Prosesi bersimpuh di kaki orang tua masing-masing dilakukan wisudawan yang berprestasi usai menerima penghargaan dari rektor di hadapan seluruh para wisudawan, ini sebagai contoh yang dapat diikuti oleh wisudawan lainnya,” kata Gunawan.

Ia menyampaikan, prosesi tersebut dibatasi bagi yang berprestasi saja, karena keterbatasan waktu dan tempat mengingat upacara wisuda dilakukan dalam masa pandemi COVID-19. “Tentu panitia wajib menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah,” sebutnya.

Gunawan menambahkan, wisuda semester ganjil tahun akademik 2021/2022 digelar secara daring dan luring selama tiga hari, 8-10 Februari 2022. UIN Ar-Raniry mewisuda 1.853 lulusan, terdiri dari 15 orang lulusan Program Doktor, 53 lulusan Program Magister dan 1.785 orang lulusan Program Sarjana.

“Dari 1.853 lulusan, sebanyak 30 orang lulus dengan predikat cumlaude, 718 dengan predikat pujian, predikat sangat baik 1.018 orang dan 87 orang lulus dengan predikat baik,” ujarnya. []

UIN Ar-Raniry Wisuda 1.853 Sarjana hingga Doktor

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU