Sabarun/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sekitar 2.000 peserta ambil bagian dalam lomba lari maraton Tsunami 10K yang mengambil rute jalur evakuasi bencana di Banda Aceh, Ahad (28/12/2014). Lomba ini dimaksudkan untuk menjaring bakat atlet lari lokal.

Peserta lomba lari Tsunami 10K ini mengambil start di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Para pelari menempuh jalur evakuasi bencana, yaitu Blang Padang-Ulee Lheue-Simpang Rima. Lalu menuju Keutapang, Teuku Umar, dan berakhir di Blang Padang.

Lomba yang digelar untuk memperingati 10 tahun tsunami ini memperebutkan total hadiah Rp100 juta untuk 20 pemenang.

Kepala Dinas Olahraga Aceh Asnawi menyebutkan, even tahunan ini digelar untuk menjaring atlet-atlet baru pada cabang olahraga lari. Apalagi, tahun ini diperuntukkan bagi putra Aceh.

“Tahun ini tidak kita ikut serta pelari nasional dan internasional, karena kita ingin memberikan kesempatan bagi putra daerah. Kalau pelari nasional dan internasional ikut itu akan merasa tersaingi,” kata Asnawi.

Lomba lari Tsunami 10K ini digelar sejak peringatan dua tahun tsunami. Pada tahun-tahun sebelumnya, peserta lomba tak hanya berasal dari Aceh, tapi juga dari kalangan internasional.

Namun, meski ditujukan bagi putra Aceh, sejumlah peserta lari mengeluhkan ketidaksiapan panitia. Pasalnya, even berskala besar untuk memperingati satu dekade tsunami ini tidak dikelola serius. Hal ini terlihat dari baju dan emblem nomor peserta. Panitia hanya menyediakan emblem dengan tulisan seadanya.

“Maunya kalau tidak dibagikan kaos seragam, pada nomor peserta adalah sedikit logo Maraton Tsunami 10 K. Ini saja dengan lomba digelar di perkampungan,” kata Zulfikar. Ia mengaku mengikuti lomba ini hanya untuk memeriahkan peringatan mahabencana itu. “Bukan cari kemenangan.” []

SABARUN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.