BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Bahan makanan menjadi penyumbang terbesar angka deflasi atau penurunan indeks harga konsumen (IHK) di Kota Banda Aceh pada Desember 2009, yaitu sebesar 117,58. Angka ini naik 0,23 persen dari bulan sebelumnya, yaitu 117,85 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Aceh, Syech Suhaemi, mengatakan, harga bahan makanan seperti cabe merah, jeruk, semen, dan ikan tongkol menjadi penyumbang terbesar terhadap deflasi di Banda Aceh, yakni 1,27 persen.
“Penurunan paling besar terjadi pada cabai sebesar 0,28 persen dan terkecil pada telur ayam ras yaitu 0,028 persen,” katanya di Banda Aceh, Senin (4/1).
Selain bahan makanan, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar minyak ikut mendorong deflasi di daerah berpenduduk sekitar 230 jiwa itu, sebesar 0.04 persen.
Sementara Pantaun BPS di Kota Lhokseumawe mengalami inflasi sebesar 1,31 persen, akibat kenaikan IHK pada kelompok makanan jadi, tembakau, dan rokok. Kelompok sandang, kelompok transpor, kelompok komunikasi, dan jasa keuangan.
“Kelompok makanan menjadi pendorong yang besar terhadap inflasi di Lhokseumawe dan daerah tersebut menjadi daerah tertinggi dari lima kota yakni Pangkal Pinang (0,94 persen), Tanjung Pinang (0,08 persen), dan Pelembang (0,03 persen),” katanya. []