BIREUEN | ACEHKITA.COM – Jembatan gantung kayu yang membentang di atas Krueng (sungai) Peusangan ambruk pada Senin (14/3), menjelang waktu salat Zuhur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Jembatan tersebut menghubungkan Gampong (desa) Awe Geutah dan Teupin Reudeup, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen, Aceh,
Saat kejadian, jembatan itu sedang dilintasi banyak warga yang sedang mencari orang hilang. Mereka kemudian terjatuh ke aliran sungai dan sebagian lainnya selamat karena bergelantungan di besi jembatan.
Saksi mata, Muhammad Rifky, mengatakan peristiwa ambruk jembatan tersebut berawal saat sejumlah warga hendak mencari orang hilang. Kemudian, di kalangan mereka beredar informasi bahwa ditemukan sepeda motor milik orang hilang di Desa Awe Geutah dan ada bercak darah di lantai jembatan.
Karena itu, sejumlah warga secara berbarengan melintasi jembatan gantung itu dari Desa Teupin Reudeup ke Awe Geutah atau berada di sana untuk melihat bercak darah. “Saat itulah tiba-tiba jembatan ambruk, karena ramai sekali di atas jembatan,” katanya dikutip acehkini.id, Senin (14/3).
Akibat ambruk jembatan, sejumlah orang terjatuh ke aliran sungai dan sebagian lainnya selamat karena bergelantungan di besi jembatan. “Tidak ada korban jiwa, tapi beberapa orang ada yang terkilir,” ujar Rifky.
Selain warga berjalan kaki, peristiwa itu juga dialami pengendara sepeda motor. Alhasil, sepeda motor milik warga ada yang tersangkut di antara celah besi pembatas pinggir jembatan.
Dengan ambruknya jembatan gantung ini, penghubung antardesa di kawasan itu kini harus menempuh jarak 3 hingga 5 kilometer melewati jembatan lain. Sementara di samping jembatan ambruk itu ada fondasi jembatan rangka baja. Namun, pembangunannya diduga berhenti sejak 2018. []
