BANDA ACEH | ACEHKITA.COM. Menteri Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman, mengatakan dengan teknologi dan sistem yang sudah ada, Indonesia sudah siap menghadapi kemungkinan terjadinya tsunami kembali.
“Bukan kita melawan kuasa Allah. Tapi, Insya Allah kita sudah ada punya kesiapan yang matang dalam menghadapi bencana,” katanya di Banda Aceh, Rabu (14/10).
Hal itu dikatakannya berdasarkan kesuksesan sejumlah simulasi tsunami yang dilakukan disejumlah wilayah di Indonesia. “Pengalaman tsunami di Aceh sudah bisa mengajari kita semua,” ujar Kusmayanto.
Meski sudah mempunya komunikasi tsunami atau Tsunami Early Warning System yang memadai dan bisa terhubung ke beberapa negara tetangga. Menristek mengatakan, pemerintah terus membenah sistem dan teknologi yang telah ada dalam menghadapi bencana. “Kita ingin perlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia terus berbenah.”
Selain itu, simulasi akan terus dilakukan di beberapa wilayah yang dianggap penting, untuk mengurangi jatuhnya korban saat bencana tiba.
Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar menyebutkan, tsunami 2004 lalu sudah banyak memberi pengalaman dan pelajaran bagi masyarakat dalam menghadapi bencana.
Menurutnya, pengalaman ini nantinya akan menjadi bagian kearifan lokal, sebagaimana masyarakat Pulau Simeulu, yang sudah sangat paham dengan smong (tsunami). “Kearifan local Simeulue bahkan sudah diakui oleh PBB tahun 2007 lalu di Bangkok, Thailand,” ujar Nazar.[]