BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama pada 16 Rajab 1444 H atau bertepatan dengan 31 Januari 2023, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh dan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Merawat Raga Memperkuat Bangsa Untuk Peradaban Dunia”. Kegiatan tersebut digelar di Auditorium Prof Ali Hasjmy UIN Ar-Raniry, Darussalam, Kota Banda Aceh, Senin (30/1/2023).
Ketua Panitia, Iskandar Zulkarnaen, mengatakan seminar tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama tahun 2023. Seminar nasional ini menghadirkan empat narasumber; Ketua PBNU Prof Moh Mukri, Ketua PWNU Aceh Tgk Faisal Ali, Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman, dan Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang diwakili Kasubdit Bhabinkamtibmas Ditbinmas Polda Aceh, AKBP Ruslan Syafei.
Ketua PBNU Prof Moh Mukri dalam paparannya menyebutkan, Nahdlatul Ulama sebagai organisasi sosial keagamaan (Jami’yah Diniyah Ijtima’iyah) selalu mereformasi diri sesuai dengan perkembangan zaman.
“Alhamdulilah NU sudah berumur satu abad, ini merupakan perjuangan kita semua dari pendahulu, kiai kita untuk menegakkan Ahlussunnah di Indonesia. Namun tetap dalam kerangka Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) sebagai nilai dan ajaran pokok dalam pergerakannya, NU menggunakan Trilogi Ukhwah: Ukhuwah Islamiyah, Wathaniyah, Basyariah,” ujarnya.
Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman menyampaikan materi tentang Transformasi Nahdlatul Ulama Pasca Satu Abad Dalam Pencerahan Peradaban Bangsa dan Dunia. Nahdlatul Ulama memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, NU merupakan organisasi yang sangat disegani oleh para penjajah.
“Nahdlatul Ulama juga merupakan telah merubah peradaban dunia yang berkembang sangat pesat, perkembangan NU tidak hanya di seluruh Indonesia akan tetapi juga berkembang di seluruh dunia selama satu abad ini,” kata Mujiburrahman.
Prof Mujib juga memaparkan fase perkembangan NU pasca satu abad, yaitu NU memiliki kekuatan besar dalam transformasi pendidikan tinggi di Indonesia, kedua NU memberi pencerahan peradaban dalam pernik perpolitikan di Indonesia dan menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan bangsa dan negara.
Selanjutnya, poin ketiga disampaikan Rektor UIN Ar-Raniry bahwa pasca satu abad ini dapat membangun kemandirian NU di Indonesia dan luar negeri, serta bagaimana dapat meningkatkan peran NU di dunia global dalam mengisi peradaban dunia.
Sementara itu, Ketua PWNU Aceh Tgk Faisal Ali (Lem Faisal) menyampaikan, Nahdlatul Ulama juga memiliki peran yang sangat besar terhadap Aceh, NU Aceh juga mencoba meluruskan dalam konteks kerukunan dan kebudayaan yang ada di Aceh.
“Untuk membangun kebersamaan di seluruh Aceh bukan perkara yang mudah, Aceh yang memiliki budaya yang berbeda, bahasa yang berbeda akan tetapi kita satukan dalam kultur Nahdlatul Ulama berjamiah,” ujarnya.
Lem Faisal menyebutkan, Nahdlatul Ulama tidak hanya menjaga kerukunan sesama muslim, akan tetapi juga menjaga kerukunan dengan nonmuslim yang tinggal di Aceh dalam menjaga toleransi yang baik. []