BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Hari ini, Senin (28/9), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mata Ie mencatat sedikitnya 23 kali gempa terjadi di Kabupaten Gayo Lues dalam waktu 12 jam terakhir.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Mata Ie, Djati Cipto Kuncoro, mengatakan hal itu diketahui berdasarkan hasil alat sensor pendeteksi gempa.
Gempa tektonik dalam waktu dan di lokasi berdekatan di Gayo Lues itu awalnya bermagnitudo 2 hingga 3. Namun pada kali ke-23, gempa dengan magnitudo 4,2 terjadi pukul 15.12 WIB.
“BMKG sejak jam 4 pagi tadi hingga saat ini telah melakukan analisa dari beberapa kejadian gempa,” ujar Djati kepada awak media, Senin (28/9).
Djati menyampaikan, hasil dari analisa BMKG, semua gempa tersebut berpusat di Kabupaten Gayo Lues. Hingga saat ini, ia mengaku belum mengetahui dampak dari gempa tersebut.
“Hingga saat ini belum ada informasi dampak kerusakan atau dirasakan dari gempa-gempa yang terjadi,” sebutnya.
Ia menambahkan, BMKG belum dapat menyimpulkan gempa utama serta gempa susulan dari total gempa tersebut. “Kami sedang melihat trend kejadiannya,” ujarnya.
Lantas, mengapa puluhan gempa terjadi di lokasi dan waktu berdekatan? Menurut Djati, itu terjadi karena akumulasi energi yang tersimpan dan telah melampaui titik jenuh batuannya. Sehingga energi itu pelan-pelan dilepaskan.
“Seperti halnya apa yang terjadi pada hari ini. Semoga dengan telah dilepaskan energi-energi gempa pada hari ini maka kami berharap kecil kemungkinan dikeluarkan gempa-gempa yang lebih besar,” tutur Djati.[]
