GEUMPANG | ACEHKITA.COM — Lamanya konflik antara gajah dan manusia di Kecamatan Geumpang, Pidie, disebabkan ulah manusia. Pasalnya, jalur lintasan gajah terganggu akibat maraknya pembukaan lahan baru di kawasan itu, selain ada gajah melahirkan.
“Baru-baru ini juga dibuka 100 hektar sawah baru di lokasi amukan gajah, padahal kawasan itu merupakan jalur lintasan gajah,” kata Hasballah koordinator CRU Mane, Jumat (30/10).
Menurutnya, bila jalur lintasan gajah sudah terganggu membutuhkan waktu lama bagi untuk menemukan jalur baru. “Apalagi pada jalur tersebut gajah-gajah menemukan makanan yang mudah didapat,” kata dia.
Lanjut dia, pihaknya telah berupaya menghalau kawanan gajah itu sampai ke pedalaman dengan bantuan tiga ekor gajah jinak. “Namun belum tiga hari kawanan gajah itu kembali ke pemukiman,” ujar Hasballah.
Selain pembukaan lahan baru, lamanya konflik gajah di kawasan Geumpang, juga dikarenakan tiga ekor gajah melahirkan anaknya. “Yang terakhir baru seminggu lalu dilahirkan,” jelasnya.
Kata dia, sifat alami gajah ketika melahirkan mencari tempat aman dari gangguan binatang pemangsa lain seperti harimau. []