Menteri Agama Republik Indonesia, Fachrul Razi, melakukan kunjungan kerja ke Aceh selama tiga hari, 16-18 November 2019. Selama di Aceh, Menag Fachrul Razi melaksanakan sejumlah agenda.
Menag Fachrul Razi mengawali agenda kunjungan kerjanya di Aceh dari ceramah usai salat Subuh di Masjid Raya Baiturrahman, Minggu (17/11). Kemudian menghadiri Maulid di Unsyiah dan dilanjutkan dengan silaturrahmi dengan para ulama Aceh di asrama haji Aceh.
Dalam kesempatan itu, Menag dipeusijeuk atau ditepungtawari. Prosesi peusijeuk dilakukan oleh Tgk. H. Usman Ali yang akrab dikenal Abu Kuta Krueng.
Tiba di asrama haji, Menag disambut Tgk H Usman Ali dengan mengalungkan sorban rida dan lantunan Shalawat Badar disenandungkan para ulama dan ASN Kemenag yang hadir, mengiring perjalanan Menag bersama Tgk H Usman Ali memasuki Aula Arafah.
Di dalam aula, sudah disiapkan kursi untuk Menag dan istri yang ikut mendampingi. Setelah Menag dan istri duduk berdua seperti di pelaminan, Abu Kuta Krueng memulai prosesi peusijuek.
Kepala Kanwil Kemenag Aceh M Daud Pakeh menjelaskan, prosesi peusijuek (tepung tawar) dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Allah Swt, serta harapan memperoleh keberkahan dan keselamatan.
“Hari ini, besok, lusa dan seterusnya kami senantiasa mendoakan dan dukungan bapak menteri agar diberikan kemudahan, kekuatan dan keuletan dalam memimpin lembaga tercinta ini,” ujar Daud.
Kepada Menag Fachrul Razi, Daud juga menyampaikan sejumlah permintaan terutama mengenai Asrama Haji Aceh yang terbengkalai. Hal itu dikhawatirkan dapat menganggu jamaah haji jika terjadi delay saat pemberangkatan.
Pada kesempatan itu, Menag juga menandatangani tiga prasasti gedung balai nikah dan manasik haji Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan yang dibangun dengan dana SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) tahun 2019. Selain itu Fachrul juga berkesempatan meninjau kondisi Asrama Haji Embarkasi Aceh.[]
Foto-foto: Khairul Umami
