Batu Bacan Si Mata Biru Geureutee, Lamno, Aceh Jaya. | FOTO: Radzie/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Batu giok seberat 20 ton ditengarai mengandung lebih banyak koral dan kulit. Sedangkan tali air (inti batu) hanya terdapat sekitar 200 kilogram saja.

Penemuan batu giok seberat 20 ton tersebut menghebohkan Nagan Raya beberapa waktu lalu. Lima ton di antaranya telah diambil Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dan disimpan di rumah ketua DPRK setempat.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nagan Raya Samsul Kamal menyatakan, batu itu bukanlah giok berkualitas tinggi. “Terdiri dari koral, kulitnya, dan tali air. Tapi yang 20 ton ini lebih banyak koral,” kata Samsul Kamal, Rabu (1/4/2015).

Samsul menyebutkan, dari lima ton yang diambil oleh pemerintah, hanya terdapat 200 kilogram yang tali air.

Tali air, menurut Sekretaris Jenderal Komunitas Pecinta Batu Alam Aceh (KPBA) Hendro Saki, merupakan inti batu yang memiliki kualitas tinggi.

“Kalau dapat 200 kilogram tali air, itu sudah luar biasa,” ujar Hendro Saki di Banda Aceh, Kamis (2/4/2015). “Harganya mahal banget tali air itu.”

Tali air, di kalangan pecinta batu sering disebut juga dengan giwang, bisa berharga puluhan hingga ratusan juta. Untuk satu kilogram, kata Hendro, bisa menghasilkan 50 cincin, dengan harga berkisar Rp30 juta hingga Rp50 juta.

“Mahal karena itu inti batu dan sudah pasti bergiwang. Mirip kristal,” lanjut Hendro.

Hendro mengaku pernah membeli inti batu jenis Idocrase seberat satu kilogram seharga Rp250 juta. “Karena itu sudah dikatakan batu giok super,” katanya. []

GHAISAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.