BIREUEN | ACEHKITA.COM — Bupati Bireuen Ruslan M. Daud mengimbau siapa pun yang memiliki senjata api ilegal untuk segera menyerahkannya ke aparat keamanan. Ia pun menyatakan memaafkan pelaku penggranatan rumahnya beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan Bupati Ruslan menyikapi penemuan 15 senjata api ilegal yang diduga milik R alias G di Desa Kubu, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, kemarin. R diduga terkait kasus penggranatan rumah Bupati Ruslan pada 19 Oktober lalu.
Menurut Ruslan senjata api ilegal yang masih beredar di tengah-tengah masyarakat dapat membahayakan ketertiban umum. “Selain membahayakan diri sendiri maupun orang lain, kepemilikian senjata api ilegal juga bisa berhadapan dengan ranah hukum,” ujar Ruslan di Bireuen, Minggu (14/10).
Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Bireuen siap menjadi fasilitator bagi orang yang hendak menyerahkan senjata api ilegal tersebut. “Untuk menjamin keamanan, kerahasiaan identitas pemilik senjata yang menyerahkan secara sukarela akan dijaga,” sebutnya.
Dugaan keterlibatan pelaku yang melempar bahan peledak ke rumahnya beberapa waktu lalu, Ruslan mengaku sudah memaafkan pelaku teror tersebut. “Secara pribadi saya sudah memafkannya, namun saya menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.” ujarnya.
Selain itu, Ruslan juga berharap agar pihak kepolisian dapat mengungkap semua motif serta dalang di balik berbagai aksi kriminalitas yang pernah terjadi di Bireuen dan Aceh, yang menggunakan senjata api ilegal, sehingga kehidupan masyarakat di Bireuen khususnya, bisa berjalan aman dan damai.
“Masyarakat sudah lelah dengan berbagai tindak kekerasan, untuk itu mari kita pertahankan kondisi yang sudah kondusif ini untuk selama-lamanya,” harap Ruslan M Daud. []