Thursday, May 2, 2024
spot_img

BMKG Keluarkan Warning, Kok Sirine Gak Bunyi

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Dua gempa berkekuatan besar mengguncang Aceh pada Rabu dinihari. Namun, sirene peringatan dini tsunami tidak berbunyi untuk memperingatkan warga yang berada di bibir pantai. Tidak bunyinya sirene ini disesalkan banyak kalangan. Lantas, kenapa enam sirene itu tidak berbunyi?

Stasiun Geofisika Mata Ie, Aceh Besar, telah mengeluarkan “tsunami warning” setelah dua kali gempa besar. Gempa pertama berkekuatan 7,6 pada skala Richter yang terjadi pada pukul 01.36.54 WIB. Hanya berselang detik, gempa berkekuatan 7.1 SR kembali mengguncang Aceh.

Namun, Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie Syahnan menyebutkan bahwa kewenangan untuk membunyikan sirene tsunami itu ada pada pemerintah.

“Ini kewenangan pemerintah setempat untuk membunyikkan sirene, dampaknya itu evakuasi semua masyarakat,” jelas Syahnan, Rabu (11/1).

Namun menurut Syahnan, kemungkinan atas pertimbangan agar masyarakat tidak panik, Badan Penanggulang Bencana Aceh (BPBA) tidak membunyikan sirene peringatan tsunami. Selain itu, ia juga karena dinilai jarak pusat gempa ke Banda Aceh terlalu jauh.

Kepala BPBA Asmadi Syam, mengaku belum mengetahui penyebab tidak dibunyikannya sirene tsunami. Ia menyebut kewenangannya ada pada Pusdal Ops. “Saya akan tanya dulu ke Pusdalop kenapa tidak bunyi,” ujarnya.

Apa kata Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana? “Titik sebaran sirene tsunami berada di daerah yang tidak terancam tsunami,” kata Penjabat Pusdal Ops, Iskandar. “Kepanikan terjadi 20 menit setelah gempa besar. Itu tandanya masyarakat telah siaga,” kilah dia.

Iskandar berkilah, pusat gempa berada sekitar 446 kilometer Barat Daya.Banda Aceh.

Namun, ratusan warga yang berada di pinggir laut memilih mencari lokasi yang jauh dari pantai. Mereka memacu kendaraan roda dua dan empat ke arah Lambaro, Keutapang, Simpang Surabaya, dan Peuniti. Ratusan orang berkumpul di jembatan Pante Pirak dan Peunayong di tengah Kota Banda Aceh untuk memantau pergerakan air setelah gempa.

“Saya takut setelah melihat orang-orang dari Ulee Lheue pada menuju ke arah kota,” kata Fera, warga Punge. Ia memboyong dua anak yang masih kecil dengan sepeda motornya. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU