BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Ancaman tembak ban mobil yang diutarakan Walikota Banda Aceh Mawardi Nurdin pekan lalu, mulai menyiutkan nyali awak minibus L300 meraup penumpang di terminal liar.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Telematika Banda Aceh, Auli Amri mengatakan, usai diancam walikota, aktivitas angkutan L300 yang sebelumnya marak di terminal liar, khususnya di kawasan Lamseupeung, mulai berkurang.
“Ancaman tembak ban mobil adalah cara terakhir. Tapi sekarang tak perlu dilakukan karena sudah berkurang,” kata Auli kepada acehkita.com, Rabu (13/1).
Namun, pihaknya melalui tim penertiban yang sudah dibentuk, masih terus berupaya menertibkan hadirnya terminal liar di Banda Aceh, yang menyemrautkan lalulintas kota.
Jika ada awak angkutan yang membandel, timnya, kata Auli, langsung memberi sanksi tilang. “Sekarang sudah banyak yang kita tilang. Jumlah persisnya saya tidak hafal, datanya ada di kantor,” sebutnya.
Ia berharap, pihak angkutan jangan memanfaatkan situasi dan patuh terhadap aturan, demi ketertiban bersama.
Sebelumnya, Walikota Mawardi Nurdin mengancam akan minta bantuan polisi untuk menembak ban angkutan penumpang jika masih meraup penumpang di terminal liar.
Ancaman ini timbul, karena Mawardi gerah karena peringatan pihaknya tak digubris.
Munculnya terminal liar banyak dikeluhkan warga Banda Aceh, karena lalulintas kota semraut. Pihak Organda sebelumnya juga sukses mengajak awak minibus L300 mogok, salah satu alasannya karena maraknya aktivitas terminal liar. []