BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo pada Senin (13/7) pagi pukul 07.58 WIB. Meski demikian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Mata Ie, Djati Cipto Kuncoro, menyampaikan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,4. Episenter gempa terletak pada koordinat 5,12 LU dan 94,32 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 120 km arah Barat Daya Kota Banda Aceh, pada kedalaman 34 km.
Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktifitas subduksi. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault),” ujar Djati Cipto dalam keterangan tertulis, Senin (13/7).
Ia menjelaskan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Banda Aceh III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Sabang dan Sigli II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Djati.
Ia mengatakan, hasil monitoring BMKG hingga pukul 08.11 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Lebih lanjut, Djati mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” sebutnya.[]