ACEH BESAR | ACEHKITA.tv — Masyarakat Desa Bueng Bak Jok di Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar memiliki tradisi turun temurun di Bulan Suci Ramadan. Memasak penganan berbuka untuk dinikmati bersama setiap harinya. Ie bu peudah, begitu nama santapan jenis bubur yang bercita rasa rempah-rempah ini.
Koki yang meracik ie bu puedah tidak sendiri. Saban hari, empat pria yang didampingi seorang sepuh, dipilih menjadi koki pembuatan bubur ini. Anak-anak turut terlibat mencari kayu bakar, mengupas dan memarut kelapa, serta mengaduk bubur. Inilah cara masyarakat Bueng Bak Jok meneruskan tradisi leluhur.
Jauh sebelum koki beraksi, sebulan sebelumnya, para ibu-ibu sudah menyiapkan bahan untuk dimasak. Di antaranya, 44 jenis dedaunan yang ditumbuk bersama beras. Beras yang sudah bercampur dedaunan ini lalu direndam dalam air kelapa.
Memasak bubur dimulai sehabis salat Dhuhur dan berakhir saat azan Asar berkumandang. Proses memasak ditutup dengan sesi anak-anak mencicipi bubur lezat itu, hanya sekedar memastikan apa cita rasa sudah sesuai harapan.
Usai salat Asar, warga berdatangan mengambil bubur untuk disantap saat berbuka dengan keluarga. Selebihnya menjadi menu berbuka puasa atau menu selingan para pembaca kalam Ilahi (tadarus) di surau Bueng Bak Jok. Dari bubur ie bu puedah, hangatnya kebersamaan di bulan Ramadan. [VJ: Maimun Saleh/ACEHKITA.tv; Editor: Dara]