Friday, April 26, 2024
spot_img

Aceh Selatan Ancam Mundur dari PKA

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Kontingen Aceh Selatan mengancam mundur dari Pekan Kebudayaan Aceh V menyusul batalnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi anjungan mereka, Rabu sore. Sebelumnya, Yudhoyono dijadwalkan mengunjungi anjungan Aceh Selatan yang menjadi juara umum pada Pekan Kebudayaan Aceh IV, lima tahun silam.

Protes terhadap sikap Yudhoyono ini disuarakan Bupati Aceh Selatan Husen Yusuf, Ketua Adat Nasir Gani, dan Wakil Ketua DPRK Syahrul Miswar. “Adat kami telah dilecehkan,” kata Nasir Gani kepada Jurubicara Presiden Andi Alfian Mallarangeng. Andi datang untuk menyampaikan permintaan maaf Yudhoyono.

Dinas Pariwisata Aceh telah menjadwalkan Yudhoyono mengunjungi anjungan Aceh Selatan, selain Banda Aceh, dan anjungan Dewan Kerajinan Nasional Aceh. Namun, usai membuka perhelatan lima tahunan ini di Stadion H. Dimurthala, Yudhoyono bukannya mengunjungi Aceh Selatan, tapi malah diarahkan ke Banda Aceh, Dekranas, dan anjungan Aceh Besar.

Bupati Aceh Selatan Husen Yusuf tak bisa menahan kekecewaannya. Ia menanggalkan pakaian adat dan menyerukan pemboikotan mengikuti PKA hingga berakhir pada 11 Agustus nanti. Ia lantas meninggalkan arena Pekan Budaya.

“Kita mundur,” kata seorang panitia sambil membopong Bupati Husen, “kami telah dilecehkan.”

Andi Mallarangeng bertubi-tubi dihujani ungkapan kekecewaan dari kontingen Aceh Selatan. Nasir Gani yang semula berada di barisan penyambutan Yudhoyono, menarik Andi ke dalam anjungan. Ia memperlihatkan dua pelaminan yang sejatinya akan diduduki Yudhoyono dan istrinya, Ani.

“Bapak lihat ini, bagaimana persiapan kami menyambut beliau,” katanya menunjuk pelaminan. Andi hanya tertunduk. Sesekali ia kembali melontarkan permintaan maaf Presiden. “Lihat ini, siapa yang menandatangani, padahal pengawal presiden sudah 13 kali memeriksa anjungan kami.”

Sementara Wakil Ketua DPRK Aceh Selatan Syahrul Miswar mengaku akan berkoordinasi dengan bupati untuk memulangkan seluruh peserta PKA dari Aceh Selatan, sebagai wujud protes. “Ini pelecehan. Seandainya tidak dijadwalkan, kami bisa menerimanya,” kata dia. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU