Tuesday, March 19, 2024
spot_img

Aceh Butuh Tenaga Non-kependidikan

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Majelis Pendidikan Aceh (MPA) melakukan Focus Group Discussion (FGD) hasil kajiannya tentang Tenaga Kependidikan Non Guru SMA/SMK dan Madrasah Aliyah, yang dilakukan oleh Prof Murniati, Prof Husni Husin dan Dr Sulastri, pada Senin (9/12) di Aula Kantor Majelis Pendidikan Aceh.

Dalam paparannya, Profesor Murniati menyebut dari 9 jenis tenaga administrasi kependidikan non-guru seperti pustakawan, operator, laboran, tata usaha, bendahara sekolah, teknisi sumber belajar, penjaga sekolah, tenaga kebersihan dan satpam sekolah. Terdapat beberapa jenis tenaga administrasi tenaga non-guru di Aceh masih kurang.

“Dari 15 kabupaten/kota yang kami jadikan sampel penelitian ini, kami temukan bahwa tenaga kependidikan non-guru di Aceh sangat kurang, terutama laboran sekolah, teknisi sumber belajar, tenaga kebersihan, satpam dan penjaga sekolah” ujar Murniati.

Menurutnya, status pegawai tenaga kependidikan di 15 kabupaten kota di Aceh itu dominannya itu adalah non-PNS. Ditemukan juga bahwa guru masih merangkap menjadi tenaga administrasi kependidikan seperti pustakawan, bendahara sekolah dan operator.

Hal tersebut sangat dikhawatirkan oleh Ketua MPA, Prof Abdi A Wahab. “Kita harus memenuhi standar minimum pendidikan, kita harus tentukan prioritas supaya masalah-masalah pendidikan yang dasar untuk meningkatkan mutu pendidikan dapat diselesaikan. Hasil kajian ini, misalnya masih banyak tenaga administrasi masih dirangkap oleh tenaga guru,” sebutnya.

Sementara Wakil Ketua MPA Teuku Sayed Mustafa, mengatakan bahwa ini sangat memprihatinkan. “Ini baru satu aspek saja di bidang administrasi sekolah SMA sederajat, ini perlu komitmen untuk pembuat kebijakan, tidak boleh ada anggapan tenaga kependidikan non-guru tidak penting. Karena ini berpengaruh terhadap indikator kualitas mutu pendidikan Aceh,” ujarnya.

Hasil penelitian merekomendasikan kepada Pemerintah Aceh untuk menentukan formasi rektrutmen CPNS dan tenaga kontrak, khusus tenaga kependidikan berbasis pada kebutuhan. Perlu prioritas peningkatan sarana bagi tenaga kependidikan non-guru di sekolah SMA sederajat, dan merekomendasikan perlunya pengembangan ketrampilan tenaga kependidikan non-guru pada sekolah secara terencana dan terprogram setiap tahunnya.

Dalam FGD itu hadir juga perwakilan Bappeda Aceh, Dinas Pendidikan Aceh, praktisi pendidikan Affan Ramli, Maimun Bin Lukman, Irhamuddin, Mukhlisuddin Ilyas dan lainnya.[RIL]

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU