Thursday, April 25, 2024
spot_img

4 Orang Meninggal di Aceh karena Difteri dalam Dua Tahun Terakhir

BANDA ACEH | ACEHKITA.COMAceh masih berstatus kejadian luar biasa (KLB) penyakit difteri, sejak 2017 hingga saat ini. Dinas Kesehatan Aceh mencatat empat orang meninggal dalam dua tahun ini akibat penyakit menular tersebut.

“Difteri satu kasus itu sudah dinyatakan KLB,” kata Kepala Seksi Imunisasi dan Surveilans Dinas Kesehatan Aceh, Cut Efri Maizar dirilis acehkini, Kamis (19/1/2023).

Menurutnya, saat ini pasien difteri asal Banda Aceh sedang dirawat di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin. Kasus lain ditemukan di Aceh Tenggara, lalu dirawat di RS Adam Malik Medan.

Pada 2021, suspek difteri 17 kasus yang tersebar di enam kabupaten dan kota: Banda Aceh (4), Aceh Utara (1), Aceh Timur (2), Bireuen (3), Lhokseumawe (3), dan Nagan Raya (4). Seorang suspek asal Banda Aceh meninggal. Adapun satu positif difteri ditemukan di Aceh Timur.

Kasus suspek difteri ini meningkat pada 2022 menjadi 30 yang tersebar di 12 kabupaten dan kota. Adapun tiga kasus positif di Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Pidie. Dari jumlah itu, tiga orang meninggal di Aceh Tenggara, Aceh Utara, dan Pidie.

Menurut Cut Efri, potensi penularan difteri lebih besar karena percikan air liur dari orang yang tertular. Orang tertular dan tak bergejala bisa menjadi penular karena kuman difteri bertahan di tubuh seseorang selama enam bulan.

“Dia bisa membuat orang lain tertular, sementara dia tidak bergejala,” ujar Efri.

KLB difteri ini menurut Efri baru bebas di Aceh jika capaian imunisasi tinggi. “Kita mempersiapkan generasi kita akan tertular dengan difteri, pertusis, campak jika imunisasi tidak kita berikan kepada anak-anak.” []

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU