BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pihak Kepolisian Aceh dan Badan Narkotika Provinsi tengah gencar melakukan operasi pemusnahan ganja. Dalam sepekan ini saja, sebanyak 25,5 hektar ladang ganja telah dimusnahkan di sejumlah daerah. Pemusnahan ganja paling anyar dilakukan di Desa Meureue, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, Rabu (18/7).
Di Meureue, polisi memusnahkan 2,5 hektar ladang ganja. Ini merupakan satu dari tiga lokasi ladang ganja yang ditemukan pihak Kepolisian Aceh. Ladang ganja yang dimusnahkan pada Rabu siang terletak tak jauh dari perkampungan penduduk.
Tanaman ganja yang dimusnahkan itu sejatinya siap panen. Tinggi batang ganja mencapai hampir dua meter. Namun sebelum panen, polisi bergerak cepat.
Selain berhasil memusnahkan 25,5 hektar lahan ganja dalam sepekan ini, polisi juga telah menangkap seorang pemilik kebun ganja. “Satu tersangka sudah kami tangkap, yaitu berinisial S,” kata Wakil Kepala Polda Aceh Brigadir Jenderal Setyanto kepada wartawan di sela-sela pemusnahan tanaman ganja.
S merupakan pemilik lahan ganja seluas delapan hektar di Lampanah, Aceh Besar.
Selain di Indrapuri, kata Setyanto, polisi juga telah memusnahkan lahan ganja seluas 13 hektar di Lamteuba dan sembilan hektar di Lampanah.
“Tersangka di dua tempat itu masih dalam pengejaran,” tambah Setyanto.
Tahun lalu, polisi memusnahkan 158 hektar ladang ganja yang tersebar di sejumlah wilayah di provinsi yang memberlakukan syariat Islam ini. Ganja Aceh merupakan salah satu yang terkenal di Indonesia, karena diyakini berkualitas bagus.
Tanaman itu biasanya ditanami di kawasan perbukitan atau pegunungan yang jauh dari permukiman penduduk. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tanaman haram itu justru ditanam di dekat permukiman. “Ini merupakan cara baru orang menanam ganja,” kata Setyanto. []