BALI bak magnet. Pulau Dewata itu telah lama menjadi destinasi wisata dunia. Bali terletak antara Pulau Jawa dan Lombok. Ia menawarkan banyak kawasan wisata, seperti Pantai Kuta, Sanur, Pura Tanah Lot, Pantai Padang-Padang, Ubud, Kintamani, Pulau Menjangan, dan Tengganan untuk menyebut beberapa saja.
Tak hanya wisata bahari, Bali juga dikenal dengan kekayaan budaya dan adat istiadatnya. Masyarakat Bali hingga kini masih menjaga tradisi leluhur mereka. Nilai-nilai religiusitas juga masih terus dipupuk penduduk di Pulau Seribu Pura itu.
Lihat saja misalnya, ketika Hari Raya Nyepi pada Sabtu (21/3/2015) kemarin. Bali benar-benar bak kota mati. Masyarakat –termasuk para turis– menghormati betul peringatan hari besar umat Hindu tersebut.
Ke Bali, turis domestik dan mancangera tak hanya menikmati keindahan alam, pantai, laut, deburan ombak, atau menghabiskan senja memandangi matahari terbenam. Lebih dari itu. Turis juga disuguhkan keunikan budaya dan kerajinan tradisional masyarakat lokal.
Sayangnya, kedamaian Bali terusik dengan rencana reklamasi Teluk Benoa. Gubernur Bali Mangku Pastika menerbitkan SK yang memberikan kesempatan kepada PT Tirta Wahana Bali Internasional untuk kembali mengupayakan reklamasi Teluk Benoa. Gubernur, melalui SK 1727/01-B/HK/2013, memberikan izin kepada PT TWBI melakukan studi kelayakan rencana pemanfaatan, pengembangan, dan pengelolaan wilayah perairan Teluk Benoa selama dua tahun.
Rencana reklamasi Teluk Benoa mengusik warga Bali. Sebuah gerakan Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI) melancarkan petisi online di Change.org, menuntut Pemerintah membatalkan rencana reklamasi Teluk Benoa.
Teluk Benoa berada di Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kecamatan Badung. Ia terkenal sebagai tempat wisata pantai, surganya wahana air, seperti banana boat, scuba diving, parasailing, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling.
Singkat kata, Benoa merupakan pusat wisata bahari di Bali. Namun, aktivitas wahana air sangat bergantung dari kondisi pasang surut air laut. Teluk Benoa juga merupakan reservoir dari lima daerah aliran sungai di Bali.
Bali memang magnet. Pemerintah Australia sempat melarang warganya berkunjung ke Pulau Dewata sebagai bentuk tekanan politik bagi Presiden Joko Widodo agar membatalkan hukuman mati terhadap dua warganya terpidana narkoba.
Meski travel warning dikeluarkan, pesona Bali belum pudar. Ia terus menggeliat, memancing para wisatawan mancanegara berdatangan.
Galeri foto karya Suparta Arz di atas memotret keindahan Bali, sehingga banyak orang menyebutnya sebagai daerah “banyak libur”. Namun, masyarakatnya tetap tidak berperilaku “santai banget”. []
FOTO: Suparta Arz/ACEHKITA.COM
