BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kuburan massal di Ulee Lheue Banda Aceh dan Siron, Lambaro, Aceh Besar, terlihat ramai dikunjungi warga, Rabu (26/12/2012). Mereka tekun memanjatkan doa kepada sanak famili yang menjadi korban dalam gelombang gergasi delapan tahun lalu.
Pantauan acehkita.com di kuburan massa Ulee Lheue, berkelompok-kelompok kecil warga memanjatkan doa, membaca surat Yasin, dan berzikir, untuk mendoakan anggota keluarga atau kerabat yang meninggal dalam tsunami. Bahkan, ada yang tidak bisa menahan tangis menengang petaka Ahad pagi delapan tahun lalu itu.
“Tak pernah terlupakan,” kata Hj Hasmaniah, 42 tahun, saat dijumpai di kuburan massal Ulee Lheue.
Hasmaniah kehilangan suami, ibu, dan dua saudaranya dalam gelombang gergasi itu. Ia sendiri luput dari petaka karena tengah mengantar kerabat yang akan berhaji di Asrama Haji Lampineung, Banda Aceh.
Hasmaniah mengaku menziarahi kuburan massal Ulee Lheue saban bulan. “Saya kadang-kadang datang ke sini tiap hari Jumat. Saya berdoa untuk mereka,” ujar Hasmaniah.
Ia mengaku tak bisa melupakan tsunami yang memporak-porandakan Aceh. “Sudah delapan tahun, kayaknya masih baru,” lanjutnya.
“Saya ke sini kapan pun teringat keluarga langsung datang dan membacakan surat Yasin,” kata seorang warga Desa Gampong Pie, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh.
Kuburan massal Ulee Lheue merupakan tempat dikuburkannya 14.000 lebih korban tsunami. []