ACEH UTARA | ACEHKITA.COM – warga dari 14 desa di Kecamatan Sawang, Aceh Utara, memblokir jalan menuju pusat kecamatan, Selasa (21/7). Aksi itu dilakukan warga karena tak sanggup menghirup debu.
Isbahnur Husen, dari Gerakan Masyarakat dan Pemuda Sawang, menyatakan pihaknya melakukan pemblokiran disetiap desa. Caranya, menghalang jalan dengan kayu dan bebatuan.
Warga protes proses pelebaran jalan sejak tahun lalu, hingga kini belum teraspal. Kondisi itu, membuat warga terpaksa harus menghirup debu.
”Juga ada indikasi permainan kaum elit dalam proses tender pengaspalan jalan ini, seharusnya pemkab Aceh Utara tidak buta dengan persoalan masyarakat,” papar Isbahnur.
Warga menuntut pemerintah Aceh dan Aceh Utara agar segera mengaspal jalan tersebut. Selain itu, warga meminta agar memberikan ganti rugi 11 paket proyek multiyears pemkab Aceh Utara.
Masyarakat sawang juga protes aktivitas pengambilan galian C. Warga menilai telah mengakibatkan jalan rusak dan erosi.
”Dan ini harus segera di cabut izin pengoperasian yang di kantongi beberapa perusahaan,” tegas Isbahnur.
Aksi pemblokiran berlangsung sejak pukul 21.00 WIB semalam sampai pukul 12.00 WIB. Sebelumnya, dua aktivis GPPS melaporkan aksi warga ke Kapolsek setempat.
Proyek pengaspalan jalan Sawang –Krueng Mane sendiri berjarak 15 KM, sudah dialokasikan dana sebesar 16 milyar berasal dari dana otsus 2009. Sempat terjadi silang pendapat antar Kimpraswil Bina Marga dan panitia tender Pemkab Aceh Utara.
Sebenarnya yang menang proyek PT. Karya Syakila Group, tapi Kadis Bina marga menolak dan mengintervensi supaya tender itu dimenangkan PT.Tuah Mutiara, yang merupakan anak induk PT Abad Jaya, kontraktor terbesar di Aceh Utara.[]