ACEHKITA|BANDA ACEH – Penasaran ingin melihat bagaimana bentuk gerhana matahari itu? Eit…tunggu dulu, jangan coba-coba melihat gerhana dengan mata telanjang. Sinar ultraviolet matahari, bisa menghanguskan retina dan menyebabkan kebutaan.
Untuk mengakali agar sinar matahari tidak langsung menerobos retina, bisa mengunakan beberapa alat bantu. Cara yang paling tradisional, melihat fenomena alam ini dari wajan yang berisi air, atau melihat cahaya matahari dari air tergenang lainnya.
Kita juga bisa mengunakan kacamata untuk melihat gerhana. Tapi bukan kacamatan hitam biasa, melainkan kacamata yang didesain khusus, seperti kacamatan las, yang dilengkapi penyaring dan mampu mengurangi intensitas matahari.
Cara lain yang agak sedikit membutuhkan usaha, membuat kamera lubang jarum. Kamera dapat dibuat dengan menggunakan kardus yang diberi lubang yang dilapisi kertas aluminium. Sisi kardus yang dilubangi, kemudian tempatkan kertas putih untuk memproyeksikan sinar matahari. Citra pada kertas itu yang dapat diamati.
Perlu juga memilih lokasi pengamatan. Puncak gedung tinggi, gunung, dan pantai merupakan salah satu pilihan terbaik, untuk melihat gerhana yang tidak mungkin akan terjadi setiap tahun.
Gerhana matahari selama 6 menit dan 39 detik, yang terjadi pada Rabu (22/7) besok, menurut para peneliti merupakan gerhana matahari terlama sepanjang abad ini. Puncak gerhana matahari yang terjadi di Banda Aceh, dapat dilihat pada pukul 7.59 WIB dan berakhir 08.48 WIB.
Di Indonesia, durasi terpanjang terjadi di Jayapura dan sekitarnya. Namun, tutupan cakram matahari (magnitude) terbesar terjadi di Banda Aceh, mencapai 29,7 %. Jangan lewatkan kesempatan yang langka ini. Pastikan juga jangan sampai gerhana berbuah buta. Selamat mencoba.[]
