TANGSE | ACEHKITA.COM — Korban banjir di Blang Dhot, Kecamatan Tangse, Pidie, yang rumahnya rusak berat akan ditempatkan di pengungsian sebelum dibuat hunian sementara. Hal itu dikatakan Wakil Bupati Pidie, M. Iriawan saat meninjau langsung dampak banjir, Sabtu (12/12/2015) siang. Di sana juga telah dibuka dapur umum.
“Kebetulan tidak perlu dibangun tenda, karena ada rumah kosong yang bisa ditempati,” kata Iriawan kepada wartawan di lokasi kejadian.
Ia menambahkan akan menjamin kebutuhan semua korban banjir sebelum bisa kembali ke rumah. Tahun depan, kata Iriawan, akan dibangun rumah untuk korban yang rumahnya rusak berat.
Empat rumah yang berada di pinggir jalan amblas, rusak berat. Rumah itu rencananya akan dibongkar untuk membangun jalan alternatif. “Kita bicarakan dengan pemilik rumah, supaya mereka sepakat rumahnya itu dipakai untuk jalan sementara,” ujar Wakil Bupati Pidie.
Untuk jalan lintas Beureunuen-Tangse yang putus pihaknya akan menunggu keputusan dari Dinas Bina Marga Aceh untuk pembangunan jalur alternatif.
Ruas jalan mulai dari Tangse menuju Geumpang sangat rawan longsor dan banjir. Ia berharap masyarakat di daerah rawan bencana selalu siaga dan harus tahu tanda-tanda akan terjadi bencana. Ke depannya akan dilakukan survei di daerah yang terkena bencana. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada sumbatan arus air akibat penumpukan kayu-kayu.
M. Iriawan juga mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap illegal logging yang dilakukan. Pihaknya sedang memproses pembuatan qanun tentang hutan adat supaya masyarakat bisa mengelola hutan dengan baik.
“Walaupun itu hutan lindung. Namun, tidak dieksploitasi sembarangan, tetapi harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” katanya. []
HABIL RAZALI