Thursday, May 16, 2024
spot_img

“Ulama Bukan Alat Politik”

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Jelang pemilihan kepala daerah di Aceh, peran ulama menjadi sorotan banyak pihak. Selama ini, ulama cenderung dijadikan sebagai alat politik oleh para penguasa.

Hal itu terungkap dalam seminar Peran Ulama dalam Pembentukan Watak Anak Bangsa di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malikussaleh, Lhokseumawe, Rabu (8/6).

“Ke depan, ulama harus menjadi pengambil kebijakan atau pemimpin politik,” ujar Bustami Abubakar kepada acehkita.com ketika dihubungi lewat telepon seluler.

Menurut dosen IAIN Ar-Raniry itu, Aceh maju karena ulama memiliki peran besar dalam dunia politik Aceh tempo dulu. “Minimal banyak hal yang harus ditanyakan kepada ulama.”

Dia meminta pemerintah harus membuka diri terhadap ulama sehingga peran aktif ulama bisa lebih besar.

“Intinya peran ulama tidak dijadikan sebatas alat politik saja,” kata editor buku Ulama dan Politik Menyonsong Aceh Baru.

Dalam seminar tersebut sekaligus diluncurkan buku berjudul Ulama dan Politik Menyongsong Aceh Baru yang diterbitkan oleh Lembaga Studi Agama dan Masyarakat bekerjasama dengan STAIN Malikussaleh.

Buku setebal 74 halaman itu terdapat lima artikel yang memaparkan tentang pergulatan ulama dalam politik pada masa lalu dan masa kini.

“Dalam seminar hari ini tiga makalah di antaranya diambil dari buku tersebut, yakni artikel Profesor Hasbi Amiruddin, Teungku Hasanoel Basry dan Kamaruzzaman Bustamam Ahmad,” ujar dia. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU