Thursday, May 2, 2024
spot_img

Tiga Nelayan yang Terdampar di India Dipulangkan

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Tiga nelayan Aceh yang terdampar di India akhir Desember lalu, akhirnya dipulangkan ke Aceh. Mereka tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang Aceh Besar pada Selasa (19/3/2013) menggunakan pesawat komersil.

Tiga nelayan Aceh yang terdampar di India setiba di Bandara Iskandar Muda Banda Aceh, Selasa (19/3/2013). | FOTO: Agus Setyadi/ACEHKITA.COM
Muhibuddin, nelayan terdampar di India, setiba di Bandara Iskandar Muda Banda Aceh, Selasa (19/3/2013). | FOTO: Agus Setyadi/ACEHKITA.COM
Pantauan di acehkita.com, ketiga nelayan yang sempat terombang-ambing di lautan lepas itu tiba di bandara sekitar pukul 16.00 WIB. Pada saat dipulangkan, ketiganya memakai baju kaos dipadu celana jeans. Begitu keluar dari bandara, ibu dari salah seorang nelayan itu langsung memeluk anaknya dengan wajah berlinang air mata.

Ketiga nelayan tersebut adalah Basri (warga Kampung Jawa, Banda Aceh), Safari (warga Meulaboh), dan Muhibuddin (warga Blang Pidie). Sementara Baka (40) yang juga satu boat dengan mereka pada saat terdampar itu meninggal di tengah laut akibat sakit lambung. Jenazah Baka kemudian dimakamkan dengan cara dihanyutkan ke laut bersama dengan pakaian yang dimiliki almarhum.

Nelayan asal Aceh ini terdampar ke Kepulauan Andaman pada 23 Desember 2012 lalu. Ketiga nelayan itu kemudian dievakuasi ke daratan oleh petugas penjaga pantai Andaman (Coast Guard of Andaman and Nicobar Island) pada 8 Januari 2013.

Muhibbudin, seorang nelayan yang terdampar itu, mengatakan, mereka terdampar di India akibat boat yang mereka tumpangi mengalami kerusakan pada bagian mesin. Setelah mesin rusak, mereka terombang-ambing selama 18 hari di lautan lepas.

“Pada saat boat itu rusak mesin, kami berada di daerah sekitar Sabang. Tapi karena angin bergerak ke arah timur akhirnya kami terombang-ambing dan terdampar ke India,” kata Muhib.

Selama terombang-ambing, kata Muhib, mereka hanya memakan ikan-ikan kecil yang ada di laut. Sedangkan untuk minum, ketiganya terpaksa meminum air laut atau air hujan.

“Salah satu teman kami akhirnya meninggal karena tidak sanggup bertahan,” jelasnya.

Sementara Yuni, ibunda Muhib mengatakan bahwa sangat senang dengan kepulangan buah hatinya yang sempat terombang-ambing di lautan selama satu bulan.

“Saya sangat senang Muhib telah pulang. Sudah bisa berkumpul dengan keluarga lagi,” kata Yuni.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU