SIGLI | ACEHKITA.COM – Tiga ekor gajah jinak diturunkan guna mengusir gajah liar yang merusak kebun produktif warga di Gampong Tuha Lala, Kecamatan Mila, Pidie, Kamis (12/01/2017). Dua dari tiga ekor gajah terlatih itu didatangkan dari Convervation Respons Unit (CRU) Mane dan seekor dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree.
Upaya pengusiran itu dikoordinir Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pidie dibantu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, CRU Mane, PLG Saree dan relawan Rangers Keumala.
Relawan Rangers Keumala, Kausar kepada acehkita.com mengatakan tiga ekor gajah jinak itu sengaja diturunkan untuk menggiring gajah liar di perkebunan warga. Sebelumnya, pengusiran dilakukan dengan menggunakan mercon.
“Selain pengusiran, kami juga akan memasang GPS Collar untuk mendeteksi keberadaan gajah liar,” ujar Kausar.
Sejak empat hari terakhir, puluhan gajah liar mendiami dan merusak kebun produktif warga di Gampong Tuha Lala, Kecamatan Mila.
Kelompok gajah itu dilaporkan mencapai 25 ekor. Gajah itu merupakan kelompok gajah sama yang pernah mendiami perkebunan di Glee Barat Keumala.
Selasa lalu, gajah liar bahkan menyeruduk pasangan suami istri, Nilam Sari (36) dan Alamsyah (34) yang hendak merawat tanaman kebun mereka dikawasan Glee Leubu Itam, Mila.
Beruntung Alamsyah dapat menyelamatkan diri dari seranga binatang tubuh besar itu. Sedangkan Nilam Suri mengalami luka ringan.
Persoalan konflik gajah liar dan warga di Keumala dan Mila, Pidie, telah terjadi sejak Desember 2015. Petani di sana bahkan tak lagi berkebun dengan baik, dikarenakan gajah mendiami kebun mereka hampir setiap bulannya.
Sejauh ini, upaya penurunan gajah jinak itu merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, warga hanya mengusir gajah liar menggunakan mercon. Tapi satwa dilindungi itu masih saja membabat habis tanaman produktif. []
