Monday, April 29, 2024
spot_img

Teroris di Aceh Kelompok Jakarta

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Teka-teki tentang kelompok yang kini melakukan latihan militer di Aceh dan sedang diburu Polisi terungkap.

Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) mengungkapkan mereka adalah kelompok Jakarta yang anggotanya kini sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi, karena terlibat serangkaian aksi pengeboman di Indonesia.

“Akhirnya diketahui bahwa kelompok ini adalah kelompok dari Jakarta, yang memang termasuk DPO-DPO dalam kasus Bom JW Mariot, Keduataan Australia, dan BEJ (Bursa Efek jakarta). Termasuk DPO-DPO pada bom Bali yang lalu,” kata BHD di Mapolsek Leupueng, Aceh Besar, Selasa (16/3).

Kepolri kembali menegaskan bahwa kelompok itu sama sekali tak ada kaitannya dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Tapi, mereka berasal dari keluarga Jamaah Islamiyah (JI).

“Tidak ada kaitannya kegiatan mereka itu diback up, dibantu oleh teman-teman kita yang dulu aktif di dalam GAM. Sama sekali tidak. Ini murni dari keluarga mereka, dari JI yang memang sedang mempersiapkan sesuatu yang linknya dengan wilayah lain,” katanya saat dicegat wartawan.

Itu diketahui dari pengembangan atas tertangkap sejumlah pelaku selama ini. Hingga kini, polisi mengaku sudah menangkap 31 pelaku di Aceh dan Pulau Jawa. 7 lainnya tewas. Sejumlah pelaku lain kini sudah masuk DPO dan sedang diburu.

BHD mengatakan, pihaknya sudah mengetahui peta kekuatan mereka, namun ia menolak untuk mengungkapkannya ke publik. “Kita sudah tahu peta dan sudah tahu jaringannya.”

Pihaknya masih menyelidiki adanya kaitan kelompok ini dengan kelompok lainnya, termasuk jaringan internasional.

Kelompok teroris di Aceh, menurut Kapolri, dipimpin oleh Enceng Kurniawan dan Jaja. Keduanya sudah tewas ditembak Jumat lalu dan kini sudah dipulangkan ke kampung asalnya di Jawa Barat.

Adanya latihan teroris di Aceh, kata BHD, diketahui dari informasi masyarakat 17 Februari lalu. Warga melihat adanya gerombolan mencurigakan di pegunungan Aceh Besar, kemudian melapornya ke polisi.

Ia meminta keterlibatan sejumlah pihak untuk memberantas teroris di Aceh. Masyarakat diminta segera melaporkan ke pihak berwajib jika ada orang-orang yang mencurigakan di lingkungannya atau mencoba mempengaruhi dengan paham-paham radikal.

Kapolri belum bisa memberi kepastian sampai kapan operasi pemburuan teroris termasuk mempertahankan Densus 88 antiteror berlangsung di Aceh. “Nanti kita evaluasi,” katanya.

Pihaknya, kata dia, masih terus melakukan upaya pencegahan dan perburuan terhadap kelompok ini.

Dalam kesempatan itu, Kapolri juga mengucapkan dukacitanya kepada tiga polisi yang tewas dalam operasi teroris di Aceh, yakni Bripda Darmansyah, Bripda Srihandri Kusumo, dan Briptu Boas Woysiri.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU