Bacan Si Mata Biru Geureutee. | FOTO: Radzie/ACEHKITA.COM

MANDALAY | ACEHKITA.COM – Sedikitnya sembilan orang tewas di tempat akibat tambang giok longsor di kawasan utara Myanmar. Sementara itu, tim penyelamat terus berusaha mencari 20 penambang yang diyakini tertimbun giok.

Para penambang sedang mencari giok di ketinggian 300 kaki saat perbukitan longsor sehingga menyeret bongkahan giok ke atas mereka, lapor media pro-pemerintah, Myanma Alinn, Rabu (1/4/2015).

Kejadian itu baru diberitakan media dua hari setelah kejadian. Lokasinya dekat kota Hpakant, 350 kilometer utara Kota Mandalay. Di sekitar lokasi kejadian, sejumlah perusahaan tambang giok, beroperasi.

“Upaya penyelamatan untuk mencari korban hilang masih terus dilakukan hingga Rabu,” tulis koran tersebut. “Tetapi, tampaknya sangat tipis kemungkinan mereka bisa ditemukan selamat.”

Disebutkan bahwa longsor batu sering terjadi di Hpakant karena para pemburu giok menyisir kawasan pegunungan yang tidak stabil karena sisa-sisa bongkahan giok yang dibuang perusahaan tambang. Januari lalu, dua orang tewas akibat longsor giok di kawasan itu.

Hpakant adalah daerah penghasil giok terbesar di Myanmar. Penjualan pada tahun lalu hingga bulan Oktober mencapai 3,4 milyar dolar Amerika Serikat, demikian sumber pejabat Kementerian Pertambangan. Sedangkan, transaksi illegal diperkirakan hampir sama dengan jumlah tersebut.

Harvard Ash Center dalam laporannnya yang diterbirkan Juli 2013 menyebutkan bahwa penjualan tidak resmi selama tahun 2011 mencapai 8 milyar dolar Amerika. Sebagian besar giok Myanmar diseludupkan ke China.[]

REUTERS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.