BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan teroris tidak ada lagi di Aceh dan segala gangguan keamanan dan teror dari kelompok bersenjata itu telah berhasil diatasi.
“Syukur Alhamdulillah, gangguan teroris telah dapat diatasi oleh aparat Kepolisian,” katanya saat membuka Rapat Koordinasi Pimpinan Daerah (Rakopimda) Aceh di Gedung Serba Guna, Kantor Gubernur Aceh, di Banda Aceh, Selasa (6/2).
Hal itu, kata dia, tak terlepas dari adanya kerjasama yang baik anatara Kepolisian dengan pihak lain.
Menurut Irwandi, dalam membangun Aceh butuh kondisi keamanan yang kondusif.
Ia mengajak semua pihak agar mengantisipasi adanya orang yang ingin merusak perdamaian Aceh dengan saling berkomunikasi dan interaksi antar sesama.
Pada Maret lalu, selama tiga pekan polisi melancarkan operasi memburu teroris, setelah ditemukan lokasi pelatihan paramiliter di pegunungan Jalin, Jantho, akhir Februari lalu. Operasi itu, selain menewaskan polisi dan anggota yang diduga teroris, juga menyebabkan setidaknya dua warga sipil meninggal.
Ekses dari operasi teroris itu, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Pemerintah Australia mengeluarkan travel warning. PBB dan Austalia melarang staf dan warganya berkunjung ke Aceh, karena dikhawatirkan akan menjadi sasaran kelompok yang diduga punya kaitan dengan Dulmatin alias Yahya Ibrahim, perakit bom Bali yang diincar Amerika Serikat.
Operasi memburu teroris di Aceh heboh seiring rencana kunjungan Presiden Amerika Barack Obama ke Jakarta pada akhir Maret lalu. Namun, rencana itu batal. Operasi itu mereda seiring batalnya kunjungan Obama.
Gubernur Irwandi Yusuf mengajak semua pihak untuk terus menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di Aceh.
Rakopimda dihadiri oleh semua Bupati/Walikota di Aceh, juga sejumlah pejabat tinggi di jajaran Pemerintah Aceh. Dirjen Otonomi Daerah ikut hadiri di rapat itu. []