BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Aksi diskriminasi dan pembunuhan terhadap etnis Rohingya di Myanmar mengundang simpati umat Muslim di Aceh. Garda Pemuda dan Liga Mahasiswa Nasdem mendesak lembaga pemerhati hak asasi manusia serta tokoh penerima Nobel Perdamaian asal Myanmar, Aung San Suu Kyi, untuk segera turun tangan untuk menghentikan aksi pembantaian etnis Muslim Rohingya.
“Kami mendesak Aung San Suu Kyi sebagai penerima nobel perdamaian untuk terlibat aktif dalam meredakan eskalasi pembantaian terhadap etnis Muslim Rohingya,” kata Sekretaris Garda Pemuda Nasdem Aceh M. Fauzan Febriansyah di Banda Aceh, Kamis (2/8) sore.
Sebagai bentuk protes terhadap kekerasan terhadap Rohingnya, puluhan aktivis Garda Pemuda dan Liga Mahasiswa Nasdem menggelar aksi keprihatinan di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Kamis sore. Mereka mengusung spanduk yang mengecam pemerintah Junta Militer Myanmar yang tidak mengakui etnis Rohingya sebagai bagian dari negara tersebut.
Selain mendesak Suu Kyi untuk peduli, Garda Nasdem juga meminta badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga pemerhati hak asasi manusia untuk turun tangan mengakhiri aksi genosida ini.
“Kami meminta badan HAM PBB untuk menginvestigasi dan mengajukan pemerintah Junta Militer Myanmar ke Mahkamah Internasional atas tindakan genosida terhadap Rohingya,” ujar Fauzan.
Kepada pemerintah Indonesia, Garda Nasdem meminta agar mengajukan mosi kepada ASEAN untuk memberikan sanksi terhadap Myanmar. “Pemerintah Aceh juga harus ikut terlibat dalam kegiatan sosial dalam rangka membantu penderitaan etnis Rohingya,” kata dia.
Gelombang etnis Rohingya pernah terdampar di perairan Aceh sepanjang 2009 hingga 2011. Setelah sempat dikarantina di Aceh, mereka dikarantina di Medan, Sumatera Utara. Sejumlah pencari suaka politik Rohingya mengaku, mereka lari dari Myanmar karena mengalami kekerasan dari negara dan militer. []