BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Polemik tentang bendera bintang buleuen terus menggelinding. Pemerintah Pusat diminta tidak membatalkan bitang buleuen dan burak singa sebagai bendera dan lambang Aceh seperti termaktub dalam Qanun No 3/2013.
Pusat dan Aceh sepertinya belum mencapai kata sepakat. Jika menemukan jalan buntu, Pusat diminta menggelar referendum untuk menanyakan pilihan rakyat terhadap bendera dan lambang Aceh.
Usul itu disampaikan Ketua Komisi A DPR Aceh Adnan Beuransyah usai menemui ribuan massa yang mendukung bendera Gerakan Aceh Merdeka dijadikan sebagai bendera resmi Aceh, Senin (1/4/2013).
Menurut Adnan, referendum merupakan jalan tengah untuk menentukan pilihan masyarakat terhadap lambang dan bendera. “Lihat keinginan rakyat, apakah setuju dengan bendera ini atau tidak,” kata bekas juru bicara GAM di Denmark ini.
Namun, Adnan yakin Presiden Yudhoyono tidak bakal menerima usulan ini. “Presiden tidak akan semudah itu mengambil kebijakan ini,” sebut Adnan, sembari menantang Pusat untuk berani menggelar referendum.
Adnan sendiri hakul yakin jika referendum digelar, masyarakat Aceh akan menentukan bintang buleuen dan burak singa sebagai lambang dan bendera Aceh.
DPR Aceh mengesahkan Qanun No 3/2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh pada 22 Maret lalu. Qanun itu mengadopsi simbol GAM sebagai atribut resmi Pemerintah Aceh. Namun, keinginan DPRA dan Pemerintah Aceh tak bakal berjalan mulus. Kementerian Dalam Negeri meminta agar Pemerintah Aceh mengganti lambang dan bendera Aceh karena bertentangan dengan PP No 77/2007 –yang melarang daerah memiliki bendera dan lambang yang menyerupai atribut gerakan separatis. []