Monday, May 6, 2024
spot_img

September, Aceh Alami Deflasi 0,77 Persen

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM– Provinsi Aceh mengalami deflasi sebesar 0,77 persen pada September 2013 akibat penurunan harga pada hampir semua jenis barang. Sementara di Kota Banda Aceh mengalami deflasi sebesar 0,60 persen dan Lhokseumawe mengalami deflasi 0,95 persen.

“Sehingga secara agregat Aceh mengalami deflasi sebesar 0,77 persen,” kata Pelaksana Harian Badan Pusat Statistik Aceh, Azhar, Selasa (1/10/2013).

Beberapa komoditas yang memberikan andil tinggi terhadap terjadinya deflasi bulan ini antara lain yaitu cabe merah dengan andil sebesar minus 0,2729 persen, tongkol sebesar minus 0,2087 persen, bawang merah sebesar minus 0,1563 persen, udah basah menyumbang deflasi sebesar minus 0,668 persen.

Selain itu, beberapa komoditas lain yang menyumbang deflasi adalah daging sapi sebesar minus 0,0642 persen, cumi-cumi sebesar minus 0,0644 persen, tomat buah sebesar minus 0,0642 persen, daun melinjo sebesar minus 0,0600 persen, cabe hijau sebesar minus 0,0509 persen, dan dencis sebesar minus 0,0476 persen.

Laju inflasi tahun kalender 2013 hingga September, kata Azhar, untuk Kota Banda Aceh adalah sebesar 5,60 persen, kota Lhokseumawe 7,01 persen dan Aceh 6,29 persen. Sedangkan inflasi “Year on year” (September 2013 terhadap September 2012) untuk kota Banda Aceh adalah sebesar 5,12 persen, Lhokseumawe 5,63 persen dan Aceh sebesar 5,37 persen.

Menurut Azhar, deflasi yang terjadi di Kota Banda Aceh secara umum disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok bahan makanan dengan deflasi sebesar 3,43 persen, diikuti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan dengan deflasi sebesar 0,05 persen.

“Sedangkan kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 2,63 persen, diikuti kelompok kesehatan dengan tingkat inflasi sebesar 0,92 persen,” jelas Azhar.

Sementara kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,14 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembaku menyumbang inflasi sebesar 0,04 persen.

“Bila dilihat dari 16 kota di Sumatera pada bulan September, sebanyak 9 kota mengalami inflasi dan tujuh kota mengalami deflasi,” ungkap Azhar.

Menurut Azhar, inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pinang yaitu sebesar 1,70 persen dan terendah di Kota Padang sebesar 0,05 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di kota Sibolga sebesar 0,99 persen dan deflasi terendah terjadi di kota Palembang yaitu sebesar 0,44 persen.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU