Wednesday, April 24, 2024
spot_img

Liza Aulia, Aktris Video Klip Terbaik Versi ADC

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM- Penyanyi Aceh Liza Aulia yang dikenal dengan lagu “Kuthidieng” dinobatkan sebagai aktris video klip terbaik versi Aceh Documentary Competition (ADC) 2013.

Penobatan Liza Aulia sebagai arti video klip terbaik berlangsung pada malam penghargaan ADC di Balai Kota Banda Aceh, Senin (30/9/2013) malam. Selain Liza Aulia, ADC juga memberi penghargaan kepada lima film dokumenter beserta 10 sutradaranya.

Liza Aulia merupakan pelantun lagu Aceh berjudul “Kuthidieng” yang albumnya terjual lebih dari 200 ribu kopi. Pekan lalu, Liza Aulia meluncurkan album baru berjudul Rihon Melambong. Video klip di album Rihon Melambong garapan Irvan M Noor membawanya meraih penghargaan ADC 2013.

Program Manajer ADC Azhari mengatakan penghargaan ini diberikan kepada Liza Aulia karena talentanya dalam video klip lagu Aceh yang dinyanyikannya tersebut.

“Penghargaan ini merupakan apresiasi ADC terhadap mereka-mereka yang telah berkarya bagi Aceh dalam bentuk seni maupun film dokumenter,” kata Azhari.

Selain Liza Aulia, ADC juga menobatkan film dokumenter berjudul film berjudul Mableuen, dengan sutradara Samsul Qamar dan Faisal Ilyas asal Aceh Besar, sebagai film favorit penonton dan terbaik hasil rekomendasi dewan juri.

Film tersebut mengungguli empat film lainnya. Ke empat film dokumenter tersebut yakni dengan judul “Aku Hidup dari Biji Kafein” yang disutradarai Iwan Bahagia SP dan Edi Santosa asal Aceh Tengah.

Kemudian, film berjudul “Pakaianku Tinggal Kenangan”, dengan sutradara Maria Ulva dan Muhammad Rizki asal Pidie. Serta “Meretas Mimpi di Kaki Gunong Goh”, karya Novianti Maulida Rahmah dan Rizki Fajar asal Bireuen dan “Kabar Baik di Dhapu Adee”, disutradarai Nuzul Fajri dan Rifki Saputra asal Pidie Jaya.

Azhari mengatakan ADC digelar sebagai wadah menaungi ide-ide kreatif para seniman dan sineas muda. Dengan ide-ide kreatif ini banyak yang bisa digali tentang Aceh.

Ia mengatakan, ADC bukanlah kompetisi yang sebenarnya, tetapi merupakan tangga awal bagi seniman dan sineas muda melangkah ke prestasi berikutnya, terutama film dokumenter.

“Khusus kepada mereka yang terbaik dalam membuat film dokumenter, kami berharap mereka terus berkarya. Banyak sisi kehidupan di Aceh yang belum terangkat,” kata Azhari.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU