BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Direktur Eksekutif Walhi Aceh, T.M Zulfikar mengatakan, sejak Januari hingga November 2012, Aceh dilanda banjir sebanyak 108 kali. Hal itu umumnya terjadi akibat tingginya tingkat pengrusakan hutan.
“Dalam lima tahun terakhir, terjadi banjir di Aceh sebanyak 838 kali. Namun dalam tahun 2012 saja sudah terjadi 108 kali,” kata Zulfikar kepada wartawan, Jumat (16/11).
Menurut Zulfikar, angka itu bisa bertambah jika intensitas hutan lebat masih mengguyur provinsi paling barat Indonesia ini. “Jika hujan masih melanda, maka dapat diprediksikan bebarapa kabupaten di Aceh akan dilanda banjir,” jelasnya.
Walhi, kata Zulfikar, sudah berulang kali mengingatkan semua pihak, terutama Pemerintah Aceh untuk segera mengevaluasi berbagai kebijakan pembangunan yang ada dengan kebijakan pembangunan yang mengacu pada Rencana Tata Ruang wilayah.
“Tapi hingga saat ini RT/RW saja belum jelas statusnya. Padahal kita sudah berulang kali menyampaikan bahwa RT/RW Aceh harus menjadi wilayah Daerah Aliran Sungai sebagai salah satu basis penyusunannya,” ungkapnya.
Zulfikar juga meminta Pemerintah Aceh dan Badan Penanggulangan Bencana untuk segera berkoordinasi dan segera mengumumkan daerah yang diduga rawan terjadi bencana. Hal itu, jelasnya, sebab banyak Daerah Aliran Sungai di Aceh sudah rusak. Sehingga dikhawatirkan akan terjadi banjir saat hujan turun.
Selain itu, Walhi juga meminta Pemerintah Aceh untuk segera mengimplementasikan kebijakan Moratoruium Logging di Aceh dengan baik. “Jika hal itu tidak dilakukan, maka “Panen Bencana” di Aceh akan segera kita “Petik”,” tutupnya.[]