BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sejumlah lembaga swadaya masyarakat lokal akan memantau pelaksanaan pemilihan umum legislatif. Mereka akan memantau kampanye, tindak kekerasan, pemungutan suara, hingga transparansi dana kampanye.
LSM yang terlibat dalam pemantauan pemilu adalah Masyarakat Transparansi Anggaran, Forum LSM Aceh, Lembaga Bantuan Hukum Banda Aceh, Solidaritas Perempuan, Aceh Institute, dan Aceh Civil Society Task Force. Keenam LSM ini mendeklarasikan “Program Pemantauan Pemilu” di sebuah warung kopi di Banda Aceh, Sabtu (15/3/2014).
Hafidh dari Masyarakat Transparansi Anggaran (Mata) Aceh menyebutkan, lembaganya akan memfokuskan pemantauan pada praktik politik uang, penyalahgunaan kewenangan dan penggunaan fasilitas negara oleh kontestan pemilu, serta transparansi dana kampanye.
Mata menilai peserta pemilu masih belum sepenuhnya terbuka dalam menyampaikan laporan dana kampanye tahap awal ini. “Ada partai yang melaporkan dana kampanye ini, masa ada yang lapor 0 Rupiah atau Rp100 ribu. Padahal kita lihat baliho mereka bertebaran,” kata Hafidh.
Lembaga Bantuan Hukum Banda Aceh akan memfokuskan diri pada tindak kekerasan atau pelanggaran pidana yang terjadi selama pemilu. LBH akan menurunkan 20 orang paralegal untuk memastikan setiap pelanggaran pidana yang terjadi dalam pemilu di Aceh akan dibawa ke pengadilan.
Warga juga disediakan saluran untuk melaporkan pelbagai pelanggaran selama pemilu. “Kami menyediakan layanan pelaporan via Media SMS Center. Pengaduan bisa dilaporkan ke nomor 082273599555,” kata Samsul dari Forum LSM Aceh.
Ketua Badan Pengawas Pemilu Aceh Asqalani menyambut baik program LSM untuk memantau pemilu. Menurutnya, pemantauan oleh masyarakat ini untuk menghasilkan pemilu yang berkualitas. []