ACEH BESAR | ACEHKITA.COM — Kekeringan yang melanda kawasan Aceh sejak beberapa bulan terakhir menyebabkan sejumlah petani di Desa Kayee Leue, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, terpaksa memotong padi mereka sebelum waktu panen tiba. Padi yang dipotong umumnya dijadikan sebagai makanan sapi atau kerbau.
Husaini, salah seorang petani, mengatakan, mereka terpaksa memotong padi akibat kekeringan yang sudah melanda sejak dua bulan lalu. Padi yang mereka potong sebelum waktu panen tiba rata-rata berusia tiga bulan.
“Kalau ada air satu bulan lagi sudah bisa panen,” kata Husaini kepada acehkita.com saat ditemui sedang memotong padi, Kamis (9/8).
Meski sudah pernah mengairi sawah dengan menggunakan mesin atau timba, namun padi tersebut tidak ada harapan untuk bisa dipanen. Hal itu membuat warga Kayee Leue mulai memotong padi sejak duapuluh hari lalu.
Selain untuk dijadikan makanan kerbau atau sapi milik sendiri, warga juga menjual padi yang belum bisa dipanen itu kepada pembeli dengan harga Rp10.000 per karung. “Setiap pagi sudah ada yang beli dengan harga yang rendah yakni Rp10.000 perkarung,” ungkapnya.
Salah seorang petani lainnya mengungkapkan, setiap pagi puluhan warga datang ke sawah untuk memotong padi. Pada saat pemotongan, kepala desa ikut mengawasi petani.
“Seperti panen biasa juga ada mobil yang mau angkut. Setelah potong langsung bawa pulang ke rumah,” ujarnya.
Akibat kekeringan tersebut, ratusan warga desa Kayee Leue gagal panen (puso). Belum ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi kekeringan yang sudah melanda sejak beberapa bulan terakhir.
“Hingga sekarang belum ada upaya dari pemerintah,” pungkas Husaini. []