BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani yang akrab disapa SAG, mengatakan tingkat kepatuhan warga memakai masker di Aceh cenderung menurun dalam dua pekan terakhir. Hal itu disampaikannya berdasarkan hasil monitoring kepatuhan protokol kesehatan yang dilakukan oleh Satgas COVID-19 Nasional.
Sementara itu, tercatat ada penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 17 kasus baru dan 5 orang pasien sembuh pada Kamis (11/2).
“Hasil monitoring kepatuhan protokol kesehatan oleh Satgas Penanganan COVID-19 Nasional menunjukkan tingkat kepatuhan masyarakat memakai masker cenderung menurun di Aceh. Sementara kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah lagi sebanyak 17 orang,” kata SAG pada Jumat (12/1) pagi.
“Tingkat penurunannya mencapai 12 persen, hasil monitoring dua minggu terakhir,” lanjutnya.
SAG menjelaskan, hasil monitoring periode 25-31 Januari 2021, tingkat kepatuhan memakai masker sekitar 82,5 persen. Sedangkan hasil monitoring periode 1-7 Februari 2021 tingkat kepatuhan memakai masker turun sekitar 12 persen, sehingga menjadi 70,6 persen. Sedangkan tingkat kepatuhan menjaga jarak pada periode yang sama justru meningkat dari 75 persen menjadi 80,3 persen.
“Bila dilihat menurut kabupaten dan kota, presentase tertinggi kepatuhan memakai masker yaitu Kabupaten Aceh Selatan mencapai 80,7 persen, dan yang paling rendah yaitu Kabupaten Aceh Besar dengan tingkat kepatuhan hanya 53,3 persen,” ujarnya.
Sedangkan kepatuhan menjaga jarak yang paling tinggi, lanjutnya, Kabupaten Aceh Tengah mencapai 87,3 persen, dan yang paling rendah juga Kabupaten Aceh Besar dengan 61,8 persen.
Menurutnya, data monitoring kuantitatif tersebut berguna untuk mengetahui hasil upaya bersama segenap komponen masyarakat di setiap daerah, tapi juga menggambarkan masih tidak efektif melindungi dari ancaman virus corona.
SAG menyebut, virus corona dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui mulut, hidung, dan mata. Karena itu diwajibkan melindungi ‘segitiga wajah’ tersebut.
“Perlindungan itu dapat diperoleh dengan cara menjaga jarak, memakai masker, dan juga mencuci tangan dengan sabun, dan ketiganya harus simultan,” sebutnya.
Ia menambahkan, menjaga jarak untuk memperkecil peluang terkena percikan bersin orang lain. Sedangkan memakai masker yang baik dan benar untuk melindungi mulut dan hidung. Sedangkan untuk melindungi mata dianjurkan memakai perisai wajah atau face shield—khususnya bagi yang risiko tinggi tertular, seperti tenaga medis.
Terakhir, kata SAG, mencuci tangan dengan memakai sabun tujuannya untuk membunuh virus corona yang menempel pada tangan usai menyentuh permukaan atau benda-benda tertentu yang telah tercemar dengan virus corona, seperti permukaan meja, gagang pintu, atau barang-barang infeksius lainnya.
“Pencegahan yang efektif harus dengan menjalankan 3M sekaligus secara konsisten dan disiplin,” tuturnya.
Kasus Corona Aktif Capai 1.276
Selanjutnya, SAG melaporkan, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Aceh secara akumulatif sudah mencapai 9.390 orang, terhitung sejak kasus positif pertama diumumkan pada 26 Maret 2020.
Dari total jumlah tersebut, kasus corona aktif atau penderita COVID-19 yang masih dirawat di Aceh sebanyak 1.276 orang. Sementara sebanyak 7.736 orang sudah sembuh, dan 378 orang meninggal dunia.
SAG merinci, 17 kasus baru yang ditemukan pada Kamis (11/2) meliputi warga Kota Banda Aceh sebanyak 11 orang, Kabupaten Aceh Tamiang tiga orang, Kota Langsa dua orang, dan warga Kabupaten Aceh Besar satu orang.
Sementara lima pasien COVID-19 yang dilaporkan sembuh terdiri dari warga Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak tiga orang. Selanjutnya warga Kota Banda Aceh dan Kota Langsa sama-sama satu orang.
“Alhamdulillah, tidak ada penambahan penderita COVID-19 yang meninggal dunia,” sebutnya.[]
