BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Jumlah dana yang dianggarkan untuk rangkaian kegiatan peringatan lima tahun bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh mencapai Rp 745 juta.
Dana itu akan digunakan untuk kegiatan puncak peringatan lima tahun tsunami yang akan dipusatkan di kawasan Ulee Lheue, Banda Aceh, pada 26 Desember mendatang. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari itu nantinya akan diisi dengan selawat badar, zikir dan tahlilan serta ceramah agama.
“Dana itu masih kurang karena kita juga mengundang sekitar 5.000 masyarakat untuk makan siang bersama. Selain itu, dari dana tersebut juga akan digunakan untuk membuat spanduk serta berbagai kebutuhan lain,” katanya.
Masih dalam rangkaian peringatan lima tahun tsunami, Badan Kesinambungan Rekonstruksi Aceh (BKRA) juga menggelar sejumlah kegiatan pada 14 – 19 Desember mendatang seperti seminar pembangunan, pameran, dan pagelaran seni.
Menurut Sekretaris BKRA, Warkah Helmi, pihaknya mengalokasikan dana senilai Rp 190 juta untuk seminar dengan topik “prospek pembangunan Aceh setelah tsunami” pada 17 Desember nanti di Hotel Hermes, Banda Aceh.
Sedangkan untuk acara pameran dan pagelaran seni yang dipusatkan di museum tsunami, pada 14 – 19 Desember nanti, jumlah dana yang dianggarkan sebesar Rp 180 juta. Tetapi, menurutnya, bisa saja total dana itu bertambah karena sejumlah donor dan NGOs yang masih beroperasi di Aceh akan berpartisipasi dalam kedua kegiatan tersebut dengan dana sendiri.
Warkah mengaku dana yang dialokasi itu “kecil dan kurang” kalau dibandingkan dengan “manfaat” dari kegiatan yang akan mereka laksanakan.
Seperti diketahui bahwa gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Aceh, 26 Desember 2004 lalu, telah menghancurkan berbagai infrastruktur, pemukiman dan perekonomian penduduk sepanjang 600 kilometer garis pantai dengan kedalaman ke daratan satu hingga enam kilometer dan menewaskan sekitar 200.000 orang. []