HIBURAN bergenre ekstrem ini sangat jarang ditemui. Berbeda pada era tahun 80-an, kala itu tong setan menjadi tontonan yang digemari warga, hampir saban akhir pekan digelar.
Sebenarnya atraksi ini biasa disebut orang atraksi Roda-roda Gila atau tong stand dan biasa diplesetkan menjadi tong setan. Edannya lagi, aksi ngebut-ngebutan nan akrobatik ini dilakukan tanpa alat pengaman sama sekali.
Di Indonesia sendiri, atraksi nekat ini sejatinya menggunakan sepeda motor yang melaju kencang sampai pinggiran paling atas tong stand untuk mengambil uang saweran dari para penonton. Banyak yang mengaitkan atraksi ini dengan magic, kekuatan gaib. Padahal kuncinya adalah kecepatan yang menghasilkan keseimbangan akibat tarik menarik gaya gravitasi, dan tentunya membutuhkan ekstra latihan, keahlian dan keberanian.
Para pembalap yang berakrobat dengan lincah dan gesit, seperti melepaskan tangan dari stang, duduk menyamping, sambil mengoyang-goyang tubuh, mengangkat kaki ke atas stang dan lainnya mampu menghibur para pengunjung. Dengan harga Rp10 ribu per orang, ratusan penonton harus antre menaiki tangga untuk sampai ke areal tontonan, termasuk anak-anak.
Kendati atraksi ‘tong setan’ ini digemari oleh pelbagai kalangan, bukan berarti tidak mendapat rintangan berarti. Sang pemilik hiburan pernah nyaris diusir saat hendak menggelar pertunjukan di Aceh Utara.
“Ada elemen masyarakat di sana yang tidak senang kami membuat pertunjukan seperti ini. Alasannya, hiburan kami ini mengundang maksiat. Padahal apa bedanya pertunjukan kami dengan pasar malam dan hiburan lainnya yang diberi izin,” keluh Butet, pemilik hiburan tong stand.
“Menurut saya, jangan terlalu berlebihan lah… jangan terlalu diskriminatif. Saya kan hanya mencari nafkah. Lagipula, saya juga membawahi orang-orang yang juga mencari sesuap nasi,” lanjutnya.
Terlepas dari kontroversi warga tentang makna hiburan, tong stand tetaplah sesuatu yang menarik untuk disaksikan. Hingar bingar deru mesin, aksi akrobatik di dalam cawan raksasa yang terbuat dari papan serta disambut histeria penonton adalah suatu keasyikan untuk masyarakat yang tak pernah putus dahaga akan hal-hal menghibur dan menantang.
Inilah salah satu hiburan yang paling seru untuk disaksikan, tetapi bukan bagi yang mudah jantungan. Namun, aksi ekstrim ini tidak boleh ditiru sembarangan, karena hanya bisa dilakukan oleh profesional terlatih selama bertahun-tahun. Semoga, atraksi maut ini tidak lagi menjadi polemik di Aceh.
Berikut rekaman lensa para pengendara roda gila:










